Diare merupakan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang ditandaidengan buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Angka kesakitan karenadiare pada Balita sekitar 200-400 kejadian di antara 1000 penduduk setiap tahunnya. Terjadipeningkatan pada tahun 2013 sebanyak 481 anak yang menderita diare. Berdasarkan uraianatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan KetersediaanAir Bersih dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Puskesmas Rumbai Pesisir tahun2015â€. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian diare pada balita di PuskesmasRumbai Pesisir Tahun 2015.Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif.Pengambilansampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukanpada tanggal 25 Januari sampai 30 Maret 2015, pengumpulan data melalui kuisioner yangdilakukan terhadap ibu yang memiliki balita yang berkunjung Oktober, November danDesember 2014 maka data yang diperoleh diolah dan disajikan dalam bentuk distribusifrekuensi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 90 responden didapat hasilbahwa mayoritas responden yang terkena diare 45 Orang (50%), bahwa mayoritas ketersediaanair bersih responden yang tidak memenuhi syarat berjumlah 58 Orang (64,4%).mayoritasresponden yang mengalami kejadian diare memiliki ketersediaan air bersih yang tidakmemenuhi syarat sebanyak 37 orang (63,8 %) dan responden yang tidak mengalami diarememiliki ketersediaan air bersih yang memenuhi syarat sebanyak 24 orang (75,0 %).Disimpulkan bahwa Adanya hubungan Ketersediaan air bersih dengan kejadian diare padabalita di wilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir Tahun 2015.Kata Kunci : Ketersediaan Air Bersih, Diare, Balita, Puskesmas Rumbai Pesisir
Copyrights © 2017