Menara Ilmu
Vol 13, No 9 (2019): Vol. XIII No. 9 Juli 2019

PERAWATAN KAKI PADA PENYANDANG DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

Yessi Fadriyanti (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Oct 2019

Abstract

Abstrak : Survey yang dilakukan Wild, Roglic, Green, Sicree, & King (2004) memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup besar pada tahun – tahun mendatang. Pada tahun 2000 mayoritas penderita diabetes di negara berkembang berada pada usia 45 – 64 tahun sedangkan di negara maju mayoritas berada pada usia lebih dari 64 tahun. Diperkirakan pada tahun 2030 jumlah penderita diabetes yang berusia lebih dari 60 tahun akan menjadi lebih dari 82 juta di negara berkembang dan lebih dari 48 juta di negara maju. Survey ini juga menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan keempat dari sepuluh negara dengan angka diabetes tertinggi. Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan yang cukup drastis. Jumlah pasien diabetes sekitar 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 akan menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Ulkus diabetes merupakan komplikasi menahun yang paling ditakuti oleh penyandang DM, lamanya perawatan dan pengobatan yang didapatkan menghabiskan dana lebih banyak dibandingkan tanpa ulkus (Soegondo, 2004). Ulkus ini timbul karena kontrol glikemik dan manajemen diabetes yang kurang baik, seperti tidak patuh dalam melakukan tindakan pencegahan luka, aktivitas tidak sesuai, dan kelebihan beban pada kaki (Lypsky et al., 2004). Menggunakan Metode edukasi modifikasi CBIA dalam proses edukasi pasien DM terutama pada perawatan kaki. CBIA juga efektif meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan self care pasien diabetes mellitus. Maka itu perlunya meningkatkan pengetahuan dan perawatan kaki pada penyandang Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Tujuan kegiatan untuk mengharapkan meningkatnya pengetahuan tentang perawatan kaki pada penyandang Diabetes Melitus dan meningkatnya kemampuan atau prilaku tentang perawatan kaki pada penyandang Diabetes Melitus. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Ceramah dengan konvensional, Ceramah dengan media gambar, menonton video perawatan kaki. Populasi adalah semua pasien DM yang ada di Puskesmas Lubuk buaya Padang dan sampel diambil secara total sampling. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan adalah Rata rata usia responden adalah 59,81 tahun dengan standar deviasi 7,38. Selanjutnya rata –rata lama 8, 38 tahun dan rata – rata pengetahuan, sikap, dan perilaku responden meningkat setelah diberikan intervensi modifikasi CBIA. Dimana rata-rata skor pengetahuan awal adalah 5,3, meningkat menjadi 43. Rata – rata skor sikap diawal adalah 25,12 meningkat menjadi 35,62, dan skor perilaku diawal yang sebesar 7,68, meningkat menjadi 12,75. Peningkatan skor pengetahuan, sikap, dan perilaku juga terjadi setelah setiap tahap intervensi pada CBIA. Bagi penanggung jawab Program DM sebaiknya menggunakan Metode edukasi modifikasi CBIA dalam proses edukasi pasien DM terutama pada perawatan kaki. Kata kunci: DM, CBIA

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

menarailmu

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Computer Science & IT Education

Description

MENARA ILMU, Merupakan Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah yang Diterbitkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Penyunting menerima kiriman naskah hasil kajian dan penelitian untuk bidang Eksakta, pendidikan/sosial dan Agama Islam untuk ...