Penyulingan daun kayu putih (Melaleuca Cajuputi) menghasilkan minyak Atsiri kayu putih, standar mutu minyak kayu putih di indonesia digunakan standar SNI 01- 5009.11- 2001. Indonesia masih mengimpor dari Negara lain yaitu Cina Dan Vietnam, karena hasil produksi tidak sesuai dengan pemakaian masyarakat. hal ini perlu adanya penambahan lahan tanam pada setiap daerah, penambahan pabrik penghasil minyak kayu putih dan perbaikan proses penyulingan.Penelitian ini berupa studi eksperimen, bertujuan untuk memahami proses Pengambilan minyak atsiri dari kayu putih, mengetahui pengaruh persiapan bahan baku terhadap rendemen, waktu penyulingan dan pemakaian bahan bakar dengan perlakuan dirajang, ditumbuk dan tanpa perlakuan dengan proses penyulingan air.Secara keseluruhan persiapan bahan baku yang dilakukan berpengaruh terhadap rendemen, kadar sineol minyak kayu putih, waktu penetasan destilat dan pengunaan bahan bakar. Bahan baku tanpa perlakuan bahan menghasilkan rendemen sebesar 0,76% kadar sineol sebesar 67% waktu pentesan destilat 59,66 menit dan penggunaan bahan bakar 3,7 liter. Persiapan bahan baku dirajang menghasilkan rendemen sebesar 1,03% kadar sineol sebesar 79%, waktu penetesan destilat 42 menit dan penggunaan bahan bakar 2,1 liter. Dari bahan yang dirajang rendemen meningkat 0,27% sineol 12% waktu penetesan destilat lebih cepat 17,66% dan penggunaan bahan bakar lebih hemat 1,6% dibanding dengan bahan tanpa perlakuan. Untuk persiapan bahan baku ditumbuk menghasilkan rendemen 0,89%, kadar sineol 73%, penetesan destilat 26,66 menit dan penggunaan bahan bakar 1,7 liter. Dari bahan yang ditumbuk rendemen meningkat 0,13%, nilai siniol 6% waktu penetesan destilat lebih cepat 33% dan penggunaan bahan bakar lebih hemat 2% dibanding dengan bahan tanpa perlakuan. Kata kunci : Daun kayu putih, perlakuan bahan baku, rendemen.
Copyrights © 2018