Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan usia subur untuk memperoleh keturunan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur dan benar tanpa usaha pencegahan lebih dari satu tahun. Prevalensi infertilitas tetap konstan, namun dua dekade ini jumlah kunjungan pada dokter pada pasangan tidak subur meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian infertilitas di Klinik Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau Tahun 2014. Desain penelitian ini dengan survey cross sectional. Jumlah sampel yang dalam penelitian ini adalah 64 pasangan usia subur yang berkunjung di Klinik Spesialis Obstetri dan Ginekologi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian diperoleh persentase pasangan usia subur yang mengalami infertilitas sebanyak 28,1%. Hasil analisis bivariat dari kebiasaan merokok sebanyak 37,2% (Pvalue 0,044, OR 5,630), konsumsi alkohol sebanyak 43,3% (Pvalue 0,024, OR 4,435), pola makan berisiko sebanyak 40,4%(Pvalue 0,021,OR 5,455), penggunaan celana ketat sebanyak 44,0% (Pvalue 0,048, OR 3,592), waktu istirahat tidak cukup sebanyak 33,3% (Pvalue 0,383, OR 2,000), umur 19-35 tahun sebanyak 44,8% (Pvalue 0,015, OR 4,875), berat badan tidak normal sebanyak 22,8% (Pvalue 0,035, OR 4,044), pekerjaan berisiko sebanyak 15,0% (Pvalue 0,202, OR 0,341), dan memiliki riwayat keturunan 71,4% (Pvalue 0,024, OR 8,462). Hasil analisis multivariat diperoleh variabel dominan adalah konsumsi alkohol Pvalue 0,021 dengan nilai OR 81,441. Variabel gaya hidup yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian infertilitas adalah kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, pola makan, penggunaan celana, umur, berat badan, keturunan. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian infertilitas adalah konsumsi alkohol dengan nilai OR 81,441, artinya konsumsi alkohol memiliki peluang 81,441kali mengalami infertilitas dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi alkohol setelah dikontrol dengan variabel kebiasaan merokok, pola makan, penggunaan celana, dan waktu istirahat. Ada sebagian kecil (28,1%) kejadian infertilitas di Klinik Spesialis Obstetri dan Ginekologi dengan variabel gaya hidup yang berhubungan dengan kejadian infertilitas adalah kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, pola makan, penggunaan celana, umur, berat badan, dan keturunan, serta faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian infertilitas di Klinik Spesialis Obstetri dan Ginekologi adalah konsumsi alkohol.
Copyrights © 2017