Pendahuluan: Angka kejadian diabetes melitus terus meningkat setiap tahunnya dan kejadian diabetes yang paling banyak terjadi adalah diabetes melitus tipe 2. Kejadian diabetes tipe 2 sering dikaitkan dengan pola perilaku dan juga kebiasaan hidup yang tidak sehat. Tujuan: Mengetahui peranan perilaku terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Alai Kota Padang. Metode: Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain kasus kontrol. Populasi kasus adalah semua penderita diabetes tipe 2 berusia 30 tahun keatas yang tercatat di rekam medik Puskesmas Alai. Kontrol dipilih berdasarkan matching umur dan jenis kelamin yang disesuaikan dengan kasus. Jumlah sampel adalah 100 orang terdiri dari 50 kasus dan 50 kontrol. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: Faktor risiko yang berperan terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Alai adalah kebiasaan tidak sarapan (OR=5,0; 95%CI=1,91-13,06; p=0,00026) dan frekuensi makan tidak normal (OR=3,33; 95%CI=1,34-8,30; p=0,00604), sedangkan kebiasaan merokok (OR=4,0; 95%CI=0,85-18,84; p=0,065) dan aktifitas fisik ringan (OR=2,4; 95%CI=0,8455-6,8125; p=0,09625) tidak terbukti secara signifikan sebagai faktor risiko diabetes tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Alai. Secara multivariat faktor yang paling berperan terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah kebiasaan tidak sarapan (OR=10,15; 95%CI=1,8978-54,3251; p=0,0068). Kesimpulan: Faktor risiko dominan yang berperan terhadap kejadian diabetes tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Alai adalah kebiasaan tidak sarapan. Disarankan bagi masyarakat agar lebih memperhatikan kebiasaan makan terutama melakukan sarapan setiap hari demi menjaga kesehatan tubuh.Kata Kunci: Diabetes melitus tipe 2, Kebiasaan makan, Matching
Copyrights © 2018