Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan di rumah sakit karena perawat adalah provider yang selalu kontak selama 24 jam dengan pasien Peran perawat dalam memberikan pelayanan sering mengalami tekanan psikologi, hal ini bisa disebabkan karena beban kerja yang berlebihan, waktu pelaksanaan, kontak penyakit pasien secara langsung kondisi tekanan psikologi seperti ini sering menimbulkan stres (NIOSH, 2008).Stres kerja merupakan suatu kondisi fisik dan emosional yang berbahaya yang terjadi ketika pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya dan kebutuhan pekerja (NIOSH, 2008). Survey nasional di Perancis (Frasser, 1997), ditemukan bahwa 74% perawat mengalami stress kerja. Hasil penelitian Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (2006) ditemukan 50,9% perawat Indonesia mengalami stres kerja, yang disebabkan beban kerja terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah dan insentif yang tidak memadai (Muthmainah, 2012). Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study, jumlah sampel 20 responden ruang rawat inap. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data diperoleh dari hasil kuesioner dan analisa secara univariat dengan distribusi frekuensi Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat (55%) mengalami stres kerja. Dari hasil dapat disimpulkan adanya stres kerja dilingkungan kerja perawat di ruang rawat inap, diharapkan perawat dapat melakukan cara yang asertif dalam menyelesaikan masalah dan juga pihak rumah sakit menyediakan media konseling bagi perawat yang mengalami stres kerja. Kata Kunci: Penyakit Dalam; Perawat; Rumah Sakit; Ruang Rawat Inap; Stres Kerja
Copyrights © 2018