Masih tingginya angka gizi kurang di Kota Kediri yaitu terdapat 129 kasus gizi kurang menjadi masalah yang sangat urgen untuk segera ditangani. Salah satu puskesmas di Kota Kediri yang masih banyak terjadi kasus balita gizi buruk selama periode bulan Oktober 2012 s/d Januari 2013 adalah Puskesmas Balowerti. Hingga saat ini tercatat 14 balita dengan status gizi buruk dan 1 balita dengan marasmus di wilayah Puskesmas Balowerti Kota Kediri. Penelitian ini ingin membuktikan bahwa status gizi balita berhubungan dengan status ekonomi orang tua dan penyakit infeksi pada balita. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 506 orang dan jumlah sampelnya adalah 51 orang yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Variable yang diukur adalah status ekonomi orang tua (x1), penyakit infeksi balita (x2), dan status gizi balita (y). Hasil: Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagian besar balita yang berstatus gizi buruk memiliki orang tua yang berstatus ekonomi rendah dan pernah mengalami infeksi berat.Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik Non Parametrik dengan Uji Spearman Rank (Zhitung= 4,76) dan tingkat kepercayaan 95 % (α=0,05), setelah dibandingkan dengan tabel (Ztabel= 0,021) didapatkan Zhitung >Ztabel terbukti bahwa ada hubungan Ada hubungan antara status ekonomi orang tua dan penyakit infeksi dengan satus gizi balita di Puskesmas Balowerti Kota Kediri. Kesimpulan: Ada hubungan antara status ekonomi orang tua dan penyakit infeksi dengan satus gizi balita di Puskesmas Balowerti Kota Kediri. Keyword: Status Gizi Balita, status ekonomi orang tua, penyakit infeksi
Copyrights © 2018