Abnormalitas jaringan lemak pada kegemukan berhubungan dengan timbulnya berbagai masalah kesehatan, antara lain terjadinyaresistensi insulin. Adipositokin merupakan protein yang dihasilkan jaringan lemak, salah satunya adalah Visceral Adipose Tissue-DerivedSerpin (Vaspin). Beberapa penelitian menunjukkan vaspin berhubungan dengan kepekaan insulin. Belum diketahui apakah dalam setiappeningkatan derajat kegemukan terdapat perubahan hasilan vaspin, yang berhubungan dengan perubahan kadar glukosa darah, sebagaimanifestasi gangguan kepekaan insulin. Rancangan penelitian adalah potong silang, dengan jumlah sampel 60 orang usia dewasa,yang terbagi berdasarkan patokan WPRO (2000), yaitu 10 orang non-kegemukan, 10 orang kegemukan I dan 40 orang tergolongkegemukan II. Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa menggunakan metode heksokinase. Pemeriksaan kadar vaspin menggunakanmetode sandwich ELISA. Telitian menunjukkan kadar vaspin di kelompok kegemukan II dan I lebih tinggi dibandingkan kadar vaspinpada non-kegemukan (p=0,00). Kadar vaspin di kegemukan II dan I tidak berbeda bermakna. Kadar glukosa darah puasa di kelompokkegemukan II dan I lebih tinggi dibandingkan kadar glukosa darah puasa di non-kegemukan (p=0,017), namun kadar glukosa darahsebagian besar subjek penelitian masih dalam taraf normal. Hasil uji kenasaban Spearman menunjukkan ada kenasaban positif yangbermakna kadar vaspin terhadap kadar glukosa darah, namun kekuatannya rendah (r=0,384, p=0,001). Terdapat hubungan yangbermakna kadar vaspin dengan kadar glukosa darah puasa di kegemukan. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut menggunakan subjekpenelitian kegemukan dengan mengukur indeks kepekaan insulin, untuk memperjelas hubungan antara vaspin, sebagai adipositokinyang berperan dalam kepekaan insulin, terhadap kadar glukosa darah.
Copyrights © 2017