Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra
Vol 1 No. 2 Tahun 2018

REPRESENTASI TOKOH WANITA DALAM CERPEN OLEH SISWA SMP SWASTA SANTA LUSIA SEI ROTAN

Dormauli Sigiro (FKIP, Universitas Katolik Santo Thomas Medan)
Adelina Ginting (FKIP, Universitas Katolik Santo Thomas Medan)



Article Info

Publish Date
29 Dec 2018

Abstract

Penelitian ini, bertujuan untuk merepresentasi tokoh wanita dalam cerpen Martini karya Kurniawan Lastanto. Penelitian ini dilakukan di SMP Swasta Santa Lusia Sei Rotan pada bulan Mei 2018. Subjek penelitian berjumlah 30 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan karakter tokoh dalam cerpen. Cerpen Martini menceritakan tentang masalah kehidupan umum zaman sekarang dan tentang perjuangan seorang ibu rumah tangga dalam kehidupan keluarganya di negeri orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan oleh Kurniawan Lastanto lewat cerpen Martini adalah berpikir positif, sebagai seorang suami harus bertanggung jawab terhadap keluarga, sabar dan tekun dalam menjalani kehidupan dan selalu punya niat baik dalam hidup. Representasi tokoh wanita dalam cerpen Martini adalah Representasi tokoh Martini, wanita itu pekerja keras, lembut, sabar dan tabah, penurut, berpikir positif, setia, dan juga pemarah. Representasi tokoh Mbok (Ibu Martini) tidak mau terus terang, sabar, dan lemah lembut. Representasi tokoh Istri baru seorang perebut laki orang, kasar dan tidak peduli. Perhitungannya adalah (1) Tokoh Martini : siswa yang mendapat poin 8 ada 2= (2/30x100%) 6,66% siswa, siswa yang mendapat poin 7 ada 7=23,33 siswa, siswa yang mendapat poin 6 ada 9=30% siswa, siswa yang mendapat poin 5 ada 4=13,33 % siswa, siswa yang mendapat poin 4 ada 2=6,66 % siswa, siswa yang mendapat poin 2 ada 6 = 20 % siswa. (2) Tokoh Mbok (ibu Martini): siswa yang mendapat poin 3 ada 5 = 16,66 % siswa, siswa yang mendapat poin 2 ada 10 = 33,33 % siswa, siswa yang mendapat poin1 ada 15 = 50% siswa. (3) Istri Baru : siswa yang mendapat poin 2 ada 5 = 16,66 % siswa, siswa yang mendapat poin 1 ada 22 = 73,33 % siswa, dan ada 3 = 10 % yang tidak menemukan representasi tokoh istri baru.  Implikasi penelitian ini adalah bahwa adanya hubungan yang positif antara kebiasaan membaca cerpen dan pemahaman unsur intrinsik dengan kegiatan merepresentasi tokoh wanita atau tokoh-tokoh yang ada dalam cerpen. Peneliti menyarankan agar kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik merepresentasi tokoh-tokoh dalam cerpen perlu ditingkatkan melalui pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar daya tangkap dan respon dari siswa ke guru dan guru ke siswa dapat berjalan dengan baik.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

PENDISTRA

Publisher

Subject

Education Other

Description

Terbit dua kali setiap Tahunnya yaitu Periode I Juni dan Periode II Desember . Pendidikan Bahasa Indonesia & Sastra berisi artikel-artikel ilmiah yang meliputi kajian di bidang Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Metode Pembelajaran, serta penelitian-penelitian lain yang terkait dengan ...