Saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih tinggi, dimana setiap tahun bertambah 3-4 juta jiwa. Berdasarkan data BKKBN PPM untuk KB IUD adalah 77,7 % sedangkan peminat KB IUD yang ada di RS.Assakinah Medika hanya 21,42 % angka ini jauh dari PPM yang di tentukan BKKBN. Kecenderung masih rendahnya pemakaian kontrasepsi IUD kemungkinan sangat berhubungan dengan pendidikan dan pekerjaan akseptor. Pendidikan akseptor dalam menerima informasi tentang program KB dan faktor pendidikan seseorang sangat mempengaruhi dalam keputusan ber-KB. Semakin rendah pendapatan, makin rendah pula motivasi akseptor dalam mengikuti KB. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Dalam Pemilihan Kontrasepsi IUD di SidoarjoTahun 2015. Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, populasi dalam penelitian adalah seluruh jumlah akseptor KB di RS.Assakinah Medika Sidoarjo Tahun 2015. Pengambilan sampel secara systematic sampling dengan besar sampel 200 akseptor KB IUD. Analisa menggunakan tabel frekuensi dan tabulasi silang. Hasil: Hasil penelitian, akseptor KB yang menggunakan KB IUD (20 %),akseptor yang tidak menggunakan KB IUD (80 %). Mayoritas yang menggunakan KB adalah akseptor dengan pendidikan yang Tinggi (28,00 %) dan ibu yang bekerja (21,38 %). Diskusi: pendidikan dan pekerjaan seseorang akan mempengaruhi akseptor KB dalam mengikuti KB. Diharapkan petugas kesehatan mampu memberikan konseling tentang KB supaya akseptor bisa memilih sesuai dengan keadaan kesehatan dan memberikan komunikasi, informasi, edukasi pada akseptor KB maupun calon akseptor KB sehingga mengerti benar tentang jenis,efek kontrasepsi dan manfaat kontrasepsi.
Copyrights © 2017