PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT
No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1

PENGOLAHAN “LIMBUKYU” SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN ACCESSORIES INTERIOR BERKARAKTER JAWA

Joko Budiwiyanto (Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta)
siti Badriyah (Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta)



Article Info

Publish Date
28 Aug 2019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah serbuk kayu (limbukyu) jati sebagai bahan pendukung pembuatan assesories interior yang bersumber pada budaya nusantara. Tujuan ini diangkat mengingat pemanfaatan bahan baku kayu di Indonesia semakin langka. Pemerintah juga menghimbau dan mengarahkan agar semakin efisien dalam pemanfaatan bahan kayu. Inovasi melalui re-use dengan cara memanfaatkan kembali bahan yang sudah tidak berguna menjadi lebih berguna dan bersifat ramah lingkungan merupakan sebuah pilihan. Pemilihan material dengan konsep re-use ini akan memiliki keuntungan lebih, selain unik, dan efisiensi, limbah serbuk kayu dapat dipakai sebagai bahan pengganti bahan baku utama kayu jati. Pemilihan produk yang bersumber pada budaya nusantara dan dikhususkan pada karakter budaya Jawa tradisional dengan cara menelusuri bentuk-bentuk artefak dan ornamennya yang dapat direproduksi sebagai upaya pelestarian budaya. Untuk mencapai tujuan diperlukan metode penelitian kualitatif. Sumberdata yang diperlukan berupa artefak, literature, dan informan. Teknik analisis dengan menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah serbuk kayu setelah melalui proses pengolahan dapat digunakan sebagai bahan baku pendukung pembuatan furniture dan assesories interior. Bahan baku pendukung interior ini diarahkan pada pembuatan produk yang bersumber pada budaya nusantara, seperti stupa, relief, patung dewa-dewi, ornamen hias, topeng, dan relief tiga dimensi.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

SemHas

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Seni, teknologi, dan masyarakat dewasa ini telah menyatu dalam praktik penelitian dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi seni. Tidak ada lagi jarak antara praktik seni dan teknologi, terutama dengan masyarakat. Pemisaha antara disiplin sain dan teknologi dengan sosial, humaniora, dan seni ...