Artikel ini merupakan hasil kajian tentang harmonisasi nilai kosmopolitan dan nasionalisme dalam pembelajaran PKn serta bagaimana kedua gagasan ini bisa menciptakan output pendidikan yang memiliki wawasan global tetapi tidak melupakan keperibadian atau karakter baik yang sudah tertanam sejak awal. Kajian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah berat mengenai kesadaran nasional (national consciousness) generasi muda saat ini yang memerlukan pembenahan secara serius. Di era globalisasi bangsa Indonesia dihadapkan pada dua kekuatan utama yakni kosmopolitanisme yang beriringan dengan globalisasi dan melemahnya nasionalisme dengan ditandai munculnya ide-ide kedaerahan, otonomi luas, separatisme maupun konflik SARA. Berdasarkan hal tersebut, maka kajian bagaimana proses harmonisasi nilai kosmopolitan dan nasionalisme dalam pembelajaran PKn serta bagaimana kedua gagasan tersebut dapat menjadi jalan bagi terciptanya output pendidikan yang berwawasan global tapi tetap berkarakter lokal. Walau pada kenyataannya secara konseptual terjadi pertentangan antara nilai kosmopolitan dengan nilai nasionalisme, keduanya berada pada kutub yang tarik-menarik, dimana nilai kosmopolitan menarik ke ranah global, sedangkan nilai nasionalime menarik ke ranah eksklusif. Dalam situasi demikian pembelajaran PKn diharapkan mampu menjadi jembatan untuk mengharmonisasikan kedua nilai tersebut. Nilai kosmopolitan dan nasionalisme menjadi faktor yang sangat menentukan dalam mengembangkan wawasan global tetapi tidak menghilangkan karakter lokal ketika dilakukan melalui pembelajaran PKn yang bermutu, berkualitas dan bermakna.
Copyrights © 2018