Tujuan penelitian untuk mendiskripsikan usaha-usaha dan kebijakan yang diambil pemerintah kota untuk pembangunan Kelurahan Budaya Pampang sebagai salah satu obyek tujuan wisata di Kota Samarinda dalam mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pembangunan Kelurahan Budaya Pampang sebagai obyek di Kota Samarinda. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif. Dalam mengidentifikasi tiga aspek yaitu daya tarik wisata (Attractions), Fasilitas (Amenities), Aksebilitas (Acces) dan Sapta Pesona Pariwisata. Jenis dan sumber data penelitian dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode observasi (pengamatan), pengumpulan data sekunder, studi pustaka/ library research, wawancara, dan review dokumen. Analisis yang digunakan yaitu model analisis berupa model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian Pembangunan ?Kelurahan Budaya Pampang? telah membawa beberapa peningkatan dan kemajuan dari hasil Pembangunan Kelurahan Budaya Pampang. Pembangunan Kelurahan Budaya Pampang sebagai obyek dan destinasi wisata baik yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah, dari segi peningkatan attractions, amenities, maupun acces. Untuk menjadikan Pampang sebagai obyek wisata yang memiliki daya pikat dan daya tarik yang kuat bagi banyak wisatawan untuk berkunjung dan menikmati atraksi yang unik masih perlu ditingkatkan, termasuk dalam penyediaan fasilitas-fasilitas (Amenities) seperti ketersediaan hotel dan restoran; Ada beberapa kendala pembangunan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW), ?Kelurahan Budaya Pampang? masih menghadapi beberapa masalah dalam mengembangkan Pampang sebagai ODTW unggulan di Samarinda, antara lain: Kurang adanya manajemen profesional yang sinergis antara manajemen masyarakat adat dan manajemen kepariwisataan profesional yang dilakukan pemerintah/swasta; Masalah Anggaran (Budget) dan Pengelolaan yang belum memadai; Masalah promosi (komunikasi dan informasi) masih belum optimal.
Copyrights © 2018