Lahan tambang batubara memiliki tanah yang miskin akan unsur hara. Sehingga untuk perbaikan lahan diperlukan waktu dan proses yang cukup lama. Berbagai metode dilakukan untuk pengembalian kesuburan tanah.pada lahan pasca tambang jenis tumbuhan sangatlah spesifik. Dengan kondisi lahan yang mengandung pirit. Untuk itu identifikasi jenis tumbuhan yang mampu hidup diperlukan untuk memudahkan dalam pengembalian fungsi lahan. Usia lahan tambang yang telah direvegerasi berbeda. Sehingga jenis dan keanekaragaman tumbuhan juga berbeda. Faktor-faktor lingkungan di lokasi penelitian adalah di lahan revegetasi umur 20 tahun mempunyai pH tanah tinggi (6,55), lahan revegetasi umur 12 tahun mempunyai pH tanah terendah (6,18). Kalembaban tanah tinggi (43,51%) pada lokasi lahan alami, kelembaban terendah (25%) ditemukan pada lahan non-regevetasi. Suhu tertinggi (34,12oC) ditemukan pada lahan non-revegetasi dan terendah (26,4oC) di lokasi lahan alami. Bobot kering serasah tertinggi (223,75 g) di lahan revegetasi umur 23 tahun dan terendah (13,75 g) di lahan non-revegetasi. Ditemukan jenis tumbuhan yang berbeda pada jenis lahan revegetasi yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis tanah (Tabel 8), kandungan C-organik dan N-total ditemukan tinggi pada lahan revegetasi umur 23 tahun (6,06%; 0,52%), diikuti lahan umur 20 tahun (6,22%; 0,49%).
Copyrights © 2019