Jantra
Vol 12 No 1 (2017): Peran Media Sosial dalam Pelestarian Budaya Daerah

WAYANG KAMPUNG SEBELAH, MEDIA SOSIAL, DAN MASYARAKAT YANG TERBELAH

Widodo Aribowo (Program Studi Kajian Budaya Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret)
Andrik Purwasito (Program Studi Kajian Budaya Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret)
Titis Srimuda Pitana (Program Studi Kajian Budaya Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret)



Article Info

Publish Date
01 Jun 2017

Abstract

Perubahan sosial pada masyarakat Jawa telah mengubah wajah pertunjukan wayang kulit. Masyarakat tradisional pelan-pelan ikut berubah menuju masyarakat kapitalis, dan selera masyarakat ikut terbelah. Di satu pihak masyarakat lama masih mempertahankan selera tinggi karena wayang bagian dari laku spiritual. Di pihak lain generasi baru mengusung budaya pop. Degradasi seni tinggi menuju seni pop menggelisahkan kalangan seniman, hingga muncullah Wayang Kampung Sebelah sebagai counter culture yang memperkaya pertunjukan wayang itu sendiri. Metode etnografi diharapkan dapat menguraikan hal-hal epistemologis budaya pop sebagai peristiwa budaya berupa produksi makna dan apresiasinya oleh masyarakat menurut selera mereka sendiri. Temuan dalam penelitian: terjadi diskursus dan pemanfaatan media sosial dalam menyampaikan ideologi demokrasi berupa penolakan dikotomi budaya tinggi-rendah.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

jantra

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Sejarah: Meliputi kajian sejarah yang bertema nasionalisme dan pengembangan karakter bangsa melalui bidang sosial, ekonomi, politik, budaya dengan ruang lingkup utama wilayah Indonesia, dan wilayah lain apabila ada keterkaitan dengan Indonesia, yang bisa dijadikan media diseminasi dalam menanamkan ...