Perubahan sosial pada masyarakat Jawa telah mengubah wajah pertunjukan wayang kulit. Masyarakat tradisional pelan-pelan ikut berubah menuju masyarakat kapitalis, dan selera masyarakat ikut terbelah. Di satu pihak masyarakat lama masih mempertahankan selera tinggi karena wayang bagian dari laku spiritual. Di pihak lain generasi baru mengusung budaya pop. Degradasi seni tinggi menuju seni pop menggelisahkan kalangan seniman, hingga muncullah Wayang Kampung Sebelah sebagai counter culture yang memperkaya pertunjukan wayang itu sendiri. Metode etnografi diharapkan dapat menguraikan hal-hal epistemologis budaya pop sebagai peristiwa budaya berupa produksi makna dan apresiasinya oleh masyarakat menurut selera mereka sendiri. Temuan dalam penelitian: terjadi diskursus dan pemanfaatan media sosial dalam menyampaikan ideologi demokrasi berupa penolakan dikotomi budaya tinggi-rendah.
Copyrights © 2017