Kemuliaan seseorang tidak hanya dilihat dari sisi kuantitas dan kualitas ibadah ritual formal yang ditujukan kepada Allah, melainkan juga dilihat pada perbuatan atau akhlaknya dalam pergaulan sosial. Tulisan ini menguji validitas dan otentisitas hadis yang berbicara mengenai posisi surga bagi orang yang berakhlak, apakah dapat dipertanggungjawabkan hingga ke Nabi Saw., dengan menggunakan teori yang selama ini dikembangkan ulama hadis. Hadis mengenai posisi surga bagi orang yang berakhlak dapat ditemukan di tiga, dari enam, kitab kanonik, yaitu: satu riwayat dari koleksi Abu Daud; satu riwayat dalam catatan al-Tirmidziy; serta satu riwayat lain ditemukan dalam Sunan Ibn Majah. Selebihnya, hadis ini terekam dalam kitab pasca kitab standard (post canonical collection). Berdasarkan teori yang dikembangkan ulama hadis, sanad hadis, dari dua sampel yang diteliti, Abu Daud dan al-Tirmidziy, yang sedang dibahas memiliki status yang beragam. Sanad Abu Daud berstatus shahih li dzatih sedang sanad al-Tirmidziy berkualitas hasan li ghairih. Berdasarkan hasil analisa matan, yang kemudian dibandingkan dengan hasil analisa sanad, dapat dinyatakan bahwa teks hadis yang kemugkinan besar paling dekat dengan teks yang disabdakan Nabi adalah teks yang direkam oleh Abu Daud dalam Sunannya.
Copyrights © 2019