Osteoporosis merupakan penyakit degeneratif metabolik yang ditandai dengan pengurangan massa tulang dan berisiko terjadi fraktur sehingga mengakibatkan kehilangan kemandirian dan mobilitas. Insiden osteoporosis meningkat sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui peranan LDL terhadap penurunan densitas mineral tulang sehingga diharapkan LDL yang merupakan uji laboratorium sederhana dapat digunakan sebagai penanda untuk memprediksi penurunan densitas mineral tulang. Metode yang digunakan untuk menilai penurunan densitas mineral tulang adalah dengan menggunakan dual energy x-ray absorptiometry (DEXA), sedang pengukuran LDL dengan metode fotometri menggunakan Pentra 400. Hiperkolestronemia telah dikaitkan dengan penurunan densitas mineral tulang. Tingginya kadar kolesterol LDL dapat menyebabkan osteoporosis, dengan aktifnya suatu molekul receptor activator of nuclear faktor kappa β ligan (RANKL) yang dikeluarkan oleh sel imun tubuh. Hasilnya menunjukkan bahwa kolesterol LDL yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas selular dalam kehilangan massa tulang yang terlihat pada osteoporosis. Produk oksidasi LDL (oxLDL) mempunyai efek toksik terhadap osteoblas dengan menyebabkan apoptosis osteoblas dan menghambat diferensiasi preosteoblas yang mengakibatkan berkurangnya mineralisasi tulang. Hal Ini menunjukan adanya hubungan antara lipid dan metabolisma tulang. Disimpulkan bahwa LDL akan mengaktivasi pembentukan, fungsi dan diferensiasi osteoklas yang terlibat dalam remodeling tulang penyebab penurunan densitas mineral tulang pada osteoporosis.
Copyrights © 2018