ACTA VETERINARIA INDONESIANA
Vol. 5 No. 1 (2017): Januari 2017

Kadar Malondialdehid Tikus Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Terapi Ekstrak Media Penumbuh Sel Punca Mesenkimal

Ida Fitriana (Departemen Farmakologi, Fakultas kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada)
Agustina Dwi Wijayanti (Departemen Farmakologi, Fakultas kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada)
Puspa Wikan Sari (Departemen Farmakologi, Fakultas kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada)
Raden Gagak Donny Satria (Departemen Farmakologi, Fakultas kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada)
Dwi Cahyo Budi Setiawan (Departemen Farmakologi, Fakultas kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada)
Yuda Heru Fibrianto (Departemen Fisiologi, Fakultas kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada)
Widagdo Sri Nugroho (Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
10 Jul 2017

Abstract

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekstrak media penumbuh sel punca mesenkimal (EMPSPM), tanpa sel punca itu sendiri, telah ditemukan terdapat berbagai faktor tropik hasil sekresi sel punca mesenkimal di dalam media kultur yang dapat meregenerasi jaringan yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar malondialdehid (MDA) dalam plasma dan ginjal tikus diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dengan terapi EMPSPM. Dua puluh lima ekor tikus wistar digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok DMT2 + 0,05 ml/kg BB EMPSPM (0,05); kelompok DMT2 + 0,1 ml/kg BB EMPSPM (0,1); kelompok DMT2 + 0,2 ml/kg BB EMPSPM (0,2), kelompok kontrol DMT2 (DMT2), dan kelompok sehat (KS). Induksi DMT2 dengan menggunakan streptozotosin nikotinamid (STZ-NA). Terapi mulai dilakukan pada hari ke 7 setelah kondisi DM tercapai, diberikan 4 kali dengan selang waktu 7 hari secara intraperitoneal. Data kadar glukosa darah dan MDA dianalisi secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi DMT2 dengan STZ-NA dapat menaikkan kadar glukosa dan MDA dalam darah (P<0,05). Terapi 0,05; 0,1; dan 0,2 ml/kg BB EMPSPM menunjukkan dapat menurunkan kadar glukosa darah, kadar MDA plasma dan ginjal (P<0,05). Kadar 0,2 ml/kg BB EMPSPM menunjukkan aktifitas lebih baik dalam menurunkan kadar glukosa darah dan MDA. Berdasarkan penelitian ini, EMPSPM dapat menurunkan kadar glukosa darah serta kadar MDA dalam darah dan ginjal tikus DMT2.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

actavetindones

Publisher

Subject

Veterinary

Description

Acta Veterinaria Indonesiana (Indonesian Veterinary Journal) mempublikasikan artikel-artikel dalam bentuk: penelitian, ulasan, studi kasus, dan komunikasi singkat yang berkaitan dengan berbagai aspek ilmu dalam bidang kedokteran hewan, biomedis, peternakan dan bioteknologi. Artikel ditulis dalam ...