Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas insulin-like growth factor–I (IGF-I) pada tingkat pematangan inti dan fertilisasi oosit sapi bali. Penelitian ini dibagi dalam dua tahap. Tahap I, oosit dimatangkan secara in vitro dalam media 199 dengan penambahan 0 (kontrol), 50, 100, dan 150ng/mL IGF-I. Tahap II, oosit dimatangkan dalam media seperti pada penelitian tahap I, kemudian difertilisasi secara in vitro untuk mengamati pembentukan pronukleus. Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan jumLah oosit yang mencapai tahap metaphase II (MII) dengan penambahan 0 (kontrol), 50, 100, dan 150ng/mL IGF-I dalam media maturasi. Berturut-turut adalah 80,6±7,6%; 81,5±8,6%; 87,5±6,9%; dan 84,1±12,4%. Penelitian tahap II menunjukkan bahwa tingkat fertilisasi pada penambahan 100 ng/mL IGF-I dalam media maturasi nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan kontrol dan penambahan 50 ng/mL IGF-I, yaitu berturut-turut 78,3±6,6%, 67,1±8,9%, dan 64,6±6,0% untuk dosis 100, 0, dan 50 ng/mL. Akan tetapi, peningkatan dosis pemberian IGF-I menjadi 150 ng/mL tidak meningkatkan tingkat fertilisasi yaitu 73,5±9,3%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwapenambahan IGF-I dalam media maturasi tidak mampu meningkatkan jumLah oosit yang mencapai tahap MII, namun penambahan 100 ng/mL IGF-I dapat meningkatkan jumLah oosit yang terfertilisasi.
Copyrights © 2018