Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia
Vol. 15 No. 2 (2008): Desember 2008

DUGAAN BANYAKNYA PENYU LAUT TERTANGKAP SECARA TIDAK SENGAJA OLEH PERIKANAN TUNA LONGLINE DI SAMUDERA HINDIA

Ngurah N . Wiadnyana (Unknown)
Mennofatria Boer (Unknown)



Article Info

Publish Date
23 May 2016

Abstract

Perhatian masyarakat dunia semakin meningkat terhadap kelestarian penyu laut yang semakin menurun populasinya. Terjadinya penurunan populasi penyu laut dapat disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu diantaranya adalah kegiatan perikanan. Berdasarkan kondisi ini, dilakukan sebuah kajian dengan tujuan untuk menduga jumlah penyu laut yang tertangkap secara tidak sengaja pada perikanan tuna longline. Data dan informasi diperoleh melalui metode kuesioner dengan sasaran para awak kapal tuna longline di pangkalan utama armada perikanan tuna longline yang beroperasi di Samudera Hindia, yaitu: Pelabuhanratu (Jawa Barat), Muara Baru (Jakarta), Cilacap (Jawa Tengah), dan Benoa (Bali). Hasil pengolahan data dan informasi mengemukakan tiga hal utama: (i) dugaan jumlah penyu yang tertangkap dengan tidak sengaja berkisar 843 - 853 ekor per trip untuk 1000 armada tuna longline; (ii) para nelayan tuna longline umumnya segera melepaskan kembali penyu-penyu yang tertangkap ke laut; dan (iii) sebagian besar nelayan tuna longline menggunakan jenis pancing berbentuk “J” dan melakukan penangkapan ikan pada lapisan permukaan (< 100 m). Penyu laut pada umumnya juga berada pada lapisan kedalaman ini, yang berpeluang besar memakan umpan dan tertangkap secara tidak sengaja oleh armada perikanan tuna longline. Dari kajian ini disarankan perlunya dilakukan riset yang lebih komperehensif tentang interaksi antara penyu laut dan perikanan, dan mitigasi penyu laut di perairan Indonesia.Kata Kunci: penyu laut, perikanan tuna, penangkapan tidak sengaja, Samudera Hindia. The awareness of the people in the world increases toward the conservation of sea turtles of which the population has depleted. The decrease of sea turtles populations may be due to many factors. One of the factors is affected by fisheries activity. Based on this condition, the current investigation was conducted in objective to estimate the number of sea turtles caught incidentally by tuna longline fisheries. Data and information were gathered by using questioner method with the target of tuna longline crews at principal landing bases of tuna longline fleet operated in Indian Ocean, such as: Pelabuhanratu (West Java), Muara Baru (Jakarta), Cilacap (Central Java), and Benoa (Bali). The result pointed out three principal matters: (i) the estimation of incidental caught sea turtles number varied from 843 - 853 individuals per trip for 1000 tuna longline fleet;(ii) in general tuna longline fishermen released immediately sea turtles to the sea; and (iii) almost tuna longliners use “J” hook for their longline and operate their fishing gears in the surface depth (< 100 m). Sea turtles in general inhabit in this water depth, which have high probability to eat baits and be caught by tuna longline fisheries fleets. This study might suggest to development more comprehensive research on the interaction between sea turtles and fisheries, and sea turtle mitigation in Indonesian waters Key Words: sea turtles, tuna longline fisheries, incidental catch, Indian Ocean.

Copyrights © 2008