Beberapa spesies lalat merupakan vektor penyakit bagi manusia. Musca domestica dapat menularkan agen penyakit seperti telur cacing, bakteri, protozoa, dan virus. Fannia sp dapat menularkan penyakit surra, anthrax, tetanus, dan demam kuning. Lalat juga menyebabkanmiasis. Kentampuan reproduksinya yang sangat tinggi menyebabkan kepadatan populasi lalat meningkat dengan cepat. Lalat (terutama Musca domestica) mampu terbang 6 - 9 km sehingga sangat berpotensi menyebarkan penyakit pada area yang luas. Oleh karena itu perlu ditelitimetode pengendalian yang efektif dan aman bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh interaksi posisi dan warna impregnated cord (tali perangkap) terhadap jumlah lalat yang terperangkap.Penelitian eksperimen ini menerapkan rancanganfaktorial untuk mengujicobakan disain impregnated cord yang terdiri dari tiga warna, dipasang dalam tiga posisi, dan masing-masing direplikasi tiga kali. Percobaan diulang pada tiga waktu yang berbeda dalam sehari. Subjekpenelitian adalah lalat di TPA Jatibarang, Mijen, kota Semarang.Hasil pengamatan menunjukkan indeks kepadatan lalat 31,8 (sangat padat). Rerata lalat terperangkap pada posisi tegak 29,15, datar 25,93, lenghmg 40,56. Berdasarkan worna, rerata lalat terperangkap pada warna putih 34,85, kuning 45,96, biru 14,81 ekor. Uji Anova dua jalan interaksi posisi-warna menunjukkan F : 3,511 dan p : 0,011. Artinya interaksi posisi-warna impregnated cord berpengaruh terhadap jumlah lalat yang terperangkap.
Copyrights © 2004