PROSIDING SEMINAR NASIONAL
2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium

PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Islami - (Unknown)
Nasriyah - (Unknown)
Sukarmin - (Unknown)



Article Info

Publish Date
22 Sep 2015

Abstract

Keberadaan remaja merupakan aset bangsa yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat secara sistem agar mereka mampu mengoptimalkan tugas perkembangan sesuai dengan tahapan usianya. Masyarakat di Kabupaten Kudus terutama perempuan yang tinggal di desa masih belum mempunyai kemerdekaan dalam hal kesehatan reproduksi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data profil kesehatan Jawa Tengah yaitu sebesar 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar 17,33%. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 66,96%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 26,67% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 6,37%. Di Kabupaten Kudus sendiri angka kematian ibu pada tahun 2012 adalah 15 kematian ibu. Kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan nifas dapat dicegah sejak dini yaitu melalui pendidikan kesehatan reproduksi kepada remaja usia 10 – 19 tahun sebelum mereka memasuki masa pernikahan. Metode yang digunakan dalam KKN-PPM ini adalah pembentukan kader kesehatan reproduksi remaja, dan pendampingan kegiatan remaja di desa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner remaja yang diadopsi dari WHO dan dimodifikasi. Analisis yang digunakan adalah teknis analisis Pan American Health Organization (PAHO). Hasil yang diperoleh adalah prioritas utama masalah yaitu anemia, merokok dan sumber informasi tentang pubertas dari tenaga kesehatan. Simpulan dalam kegiatan ini adalah bahwa prioritasutama adalah anemia pada remaja.Keyword: anemia, remaja, kesehatan reproduksi

Copyrights © 2015