Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan pembelajaran individual di SLB Karya Tabing Padang yang dilakukan oleh guru yang teacher center dalam arti guru lebih dominan sebagai pemberi stimulasi visual : dalam memberikan bina bicara pada seorang anak yang mempunyai hambatan pendengaran atau tunarungu. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan proses pembelajaran bina bicara yang dilaksanakan oleh guru kelas dalam tiga kegiatan, pertama perancangan kedua pelaksanaan dan ketiga evaluasi. Sasaran penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data yang diterapkan adalah wawancara, pengamatan, dan telaah dan komunikasi. Hasil penelaah menunjukkan guru sudah merancang pembelajaran, sudah melakukan dengan konvensional guru sebagai pemberi ilmu stimulasi bicara dalam pengelolaan proses pembelajaran guru melaksanakan program pembelajaran individual. Berdasarkan hasil asesmen mengamati tentang mengenal anggota tubuh bagian atas. Dari hasil pembelajaran dilakukan evaluasi tes secara lisan dan tulisan. Keberhasilan pelaksanaan bina bicara terdapat faktor kendala keterbatasan ruangan namun ada faktor pendukung yang memperlancar proses pelaksanaan pembelajaran seperti Kepala Sekolah, guru dan yayasan, sarana dan prasarana dalam pembelajaran. Hasil pembelajaran sudah tergambar evaluasi diasumsikan guru meningkat proses pembelajaran dengan mempertahankan kekompakan bagi layanan anak tunarungu dengan memanfaatkan siswa pendengaran melalui bina komunikasi persepsi bunyi dan irama.
Copyrights © 2017