Jurnal Anestesiologi Indonesia
Vol 1, No 1 (2009): Jurnal Anestesiologi Indonesia

Pengaruh Pemberian Ketorolak 30 mg Intravena pada Penderita dengan Anestesi Spinal Terhadap Fungsi Pembekuan Darah : Protrombin Time, Partial Tromboplastin Time with Kaolin

Aryono Hendrasto (Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi Semarang)
Johan Arifin (Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi Semarang)
Mohamad Sofyan Harahap (Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi Semarang)



Article Info

Publish Date
01 Mar 2009

Abstract

Latar belakang: Saat ini penggunaan ketorolak sebagai analgesik meningkat karena sifatnya yang menguntungkan untuk mempercepat ambulatory pasien, namun mempunyai efek samping memperpanjang waktu perdarahan (bleeding time) melalui gangguan fungsi trombosit. Perdarahan juga dapat disebabkan gangguan pembuluh darah dan fungsi koagulasi. Ada hubungan saling terkait antara fungsi trombosit dan fungsi koagulasi.Tujuan: Membuktikan bahwa pemberian ketorolak 30 mg intravena pada penderita dengan spinal anestesi menyebabkan pemanjangan fungsi koagulasi (protrombin time dan partial tromboplastin time)Metode: Merupakan penelitian eksperimental dengan randomized post test only controlled group pada 30 penderita yang akan menjalani operasi elektif dengan anestesi spinal. Penderita secara random dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok P yang mendapat ketorolak 30 mg iv dan kelompok K yang mendapat placebo ((NaCl 0,9%). Pemeriksaan PT, PTT dilakukan menjelang operasi dan 60 menit setelah pemberian ketorolak atau placebo. Hasilnya dinilai dengan menggunakan uji statistikparametric T- test, dengan derajat kemaknaan p<0,05.Hasil: Uji Independent T-test variable PT post tindakan dan PTTK post tindakan antara kelompok P dan kelompok K menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05). Uji Paired T-test, untuk variabel PT pre tindakan dan PT post tindakan pada kelompok P menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p=0,237). Untuk variable PTTK pre tindakan dan PTTK post tindakan pada kelompok P menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,029). Uji Paired T-test, untuk variabel PT pre tindakan dan PT post tindakan pada kelompok K menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna(p=0,062). Untuk variabel PTTK pre tindakan dan PTTK post tindakan pada kelompok K menunjukkan perbedaan tidak bermakna(p=0,160).Kesimpulan: Pemberian dosis tunggal ketorolak 30 mg intravena pada penderita dengan anestesi spinal tidak berpengaruh terhadap fungsi koagulasi jalur ekstrinsik (PT) tapi akan memperpanjang fungsi koagulasi jalur intrinsik (PTTK) namun pemanjangan ini masih dalam batas normal atau tidak nampak secara klinis.

Copyrights © 2009






Journal Info

Abbrev

JAI

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Public Health

Description

Jurnal Anestesiologi Indonesia (JAI) diterbitkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) dan dikelola oleh Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis ...