JURNAL BIOMEDIK
Vol 7, No 1 (2015): JURNAL BIOMEDIK : JBM

DISFUNGSI MIOKARD PADA SEPSIS DAN SYOK SEPTIK

Rampengan, Starry H. (Unknown)



Article Info

Publish Date
19 Mar 2015

Abstract

Abstract: Sepsis and septic shock are serious clinical problems causing increased morbidity and mortality, which are highly associated with the event of myocardium dysfunction. Compared to previous data of four decades ago, there is an increase of mortality rate due to sepsis which is recorded based on the age from 0.5 to 7 per 100,000 sepsis episodes. The most common cause of sepsis is bacteria, which currently has shifted from negative to positive Gram bacteria. The most common organs affected by infection are lung (40%), followed by abdomen (30%) and urinary tract (10%). Sepsis begins with an infection (nidus), which has to be present although finding the clinical evidence may be difficult or the evidence may not be found. Shock is a condition of inadequate blood flow to the tissues to maintain high-energy phosphates at the necessary level to keep normal cellular function. Patients with septic shock who did not survive were found to have progressive hypotension or being unresponsive and had multi-organ dysfunction. The most common effect of septic shock on cardiovascular system is defined by the characteristics of hemodynamic profiles including increased cardiac index and reduced systemic vascular resistance. Myocardium dysfunction is an important variable for sepsis and septic shock. Keywords: myocardium dysfunction, sepsis, shock.   Abstrak: Sepsis dan syok septik merupakan masalah klinik serius yang banyak menyebabkan peningkatan morbiditas maupun mortalitas, yang erat kaitannya dengan kejadian disfungsi miokard. Dibandingkan dengan empat dekade yang lalu, tercatat angka mortalitas berdasarkan usia akibat sepsis meningkat dari 0,5 menjadi 7 per 100.000 episode sepsis.  Sepsis paling sering disebabkan oleh bakteri yang saat ini penyebabnya telah bergeser dari bakteri Gram negatif ke bakteri Gram positif. Organ yang paling sering terjadi infeksi ialah paru (40%) diikuti abdomen (30%) dan traktus urinarius (10%). Sepsis dimulai dengan infeksi (nidus) yang harus ada walau sulit dibuktikan secara klinis bahkan mungkin tidak dapat ditemukan. Syok adalah tidak cukupnya aliran darah jaringan dalam mempertahankan fosfat energi tinggi pada tingkat yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi sel. Pasien syok septik yang tidak selamat didapati mengalami hipotensi progresif atau tidak responsif serta disfungsi multi organ. Efek syok septik yang tersering pada sistem kardiovaskular ialah karakteristik pada profil hemodinamik berupa peningkatan indeks jantung dan penurunan resistensi vaskular sistemik. Disfungsi  miokard merupakan variabel penting pada sepsis dan syok septik. Kata kunci: disfungsi miokard, sepsis, syok.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

biomedik

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Health Professions

Description

JURNAL BIOMEDIK adalah JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN yang diterbitkan tiga kali setahun pada bulan Maret, Juli, November. Tulisan yang dimuat dapat berupa artikel telaah (review article), hasil penelitian, dan laporan kasus dalam bidang ilmu ...