AGROEKOTEKNOLOGI
Vol 4, No 3 (2016)

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Kompos Sampah Kota dan Pupuk K

Sando Franciskus Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Toga Simanungkalit (Universitas Sumatera Utara)
Yaya Hasanah (Universitas Sumatera Utara)



Article Info

Publish Date
01 Jun 2016

Abstract

ABSTRACT Shallot is an essential vegetable commodity in Indonesia. In north of Sumatera, shallot yield has decreased each year. Low production of shallot Indonesia one of them due to the application of cultivation technology. One way to increase the production of shallot is the improvement of cultivation techniques and organic fertilizer.The objective of the research was to determine the response of the growth and production of shallot on the application of municipal waste compost and K fertilizer. Research conducted at the Research Field of Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara, Medan on June to August 2015, using a randomized block design factorial with two factors: Municipal Solid Waste Compost (0, 7.5, 15, 22.5 t / ha) and K fertilizers (0, 75, 150 KCl / ha). Variables observed was the length of the plant , number of leaves and diameter of bulbs dry. The results showed that the urban waste compost  not significantly effect on all variables observation, whereas the K fertilizer significantly effect of  3-5 MST plant length and diameter of bulbs dry. Interaction between urban  waste compost 7,5 ton/ha and K  fertilizer 75 kg KCl/ha is the best treatment to increase the growth and production of shallot. Keywords: K fertilizer, shallot, urban waste compost  ABSTRAK Bawang merah merupakan komoditas sayuran penting Indonesia. Produksi bawang merah di sumatera utara mengalami penurunan setiap tahunnya. Rendahnya produksi bawang merah Indonesia salah satunya dikarenakan penerapan teknologi budidaya. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi bawang merah adalah perbaikan teknik budidaya dan pemberian pupuk organik. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui respons pertumbuhan dan produksi bawang merah terhadap  pemberian kompos sampah kota dan pupuk K. Penelitian dilaksanakan di Lahan Penelitian Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan pada Juni - Agustus 2015, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor yaitu Kompos Sampah Kota (0, 7,5, 15, 22,5 ton/ha) dan Pupuk K (0, 75, 150 kg KCl/ha). Peubah yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah daun per rumpun dan diameter umbi kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos sampah kota tidak berpengaruh nyata terhadap semua peubah amatan. Sedangkan pupuk K  berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 3-5 MST dan diameter umbi kering. Kombinasi perlakuan kompos sampah kota dan pupuk K terbaik adalah kompos sampah kota sebanyak 7,5 ton/ha dan pupuk K sebanyak 75 kg KCl/ha  meningkatkan pertumbuhan produksi bawang merah. Kata kunci : bawang merah, kompos sampah kota, pupuk K

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

agroekoteknologi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal AGROEKOTEKNOLOGI merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan secara online berisikan hasil-hasil penelitian tentang hama dan penyakit tumbuhan, agronomi, pemuliaan tanaman dan ilmu ...