JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS
Vol 3, No 2 (2014): Vol 3 No. 2 Februari 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TAMBAK UDANG SISTEM EKSTENSIF DAN SISTEM INTENSIF (Studi Kasus: Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat)

Rizki Utami (Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara)
Tavi Supriana (Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara)
Rahmanta Ginting (Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara)



Article Info

Publish Date
26 Sep 2014

Abstract

ABSTRAK Udang merupakan komoditas primadona dalam bidang perikanan yang dapat meningkatkan devisa negara melalui ekspor. Budidaya udang sistem ekstensif masih mendominasi tambak rakyat Indonesia karena pengelolaannya bergantung pada alam sehingga biaya produksi yang dikeluarkan kecil. Sedangkan budidaya udang sistem intensif memerlukan biaya produksi yang lebih besar karena lebih banyak menggunakan input produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisis perbedaan biaya produksi budidaya tambak udang sistem ekstensif dan sistem intensif, (2) Menganalisis perbedaan pendapatan budidaya tambak udang sistem ekstensif dan sistem intensif dan (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tambak udang sistem ekstensif dan sistem intensif di daerah penelitian. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah ini memiliki luas usaha budidaya tambak terbesar di Kabupaten Langkat. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Metode Sensus, yaitu seluruh populasi merupakan sampel dalam penelitian, dengan ukuran sampel adalah 23 petambak. Penelitian ini menggunakan analisis uji beda rata-rata (Independent Sample T Test) dan analisis regresi linier berganda dengan metode estimasi OLS (Ordinary Least Square). Dari hasil penelitian diperoleh: (1) biaya produksi budidaya tambak udang sistem intensif lebih tinggi dibandingkan biaya produksi budidaya tambak udang sistem ekstensif, (2) pendapatan budidaya tambak udang sistem intensif lebih tinggi dibandingkan pendapatan budidaya tambak udang sistem ekstensif dan (3) luas lahan, pakan, padat tebar, tenaga kerja dan teknologi berpengaruh nyata terhadap produksi tambak udang sistem ekstensif dan sistem intensif. Kata kunci: udang, produksi, sistem ekstensif, sistem intensif.

Copyrights © 2014