cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 845 Documents
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN TINGKAT KEMISKINAN PETANI KOPI ARABIKA DI DESA TANJUNG BERINGIN KECAMATAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI Abdul Halim Lubis; Salmiah Salmiah; Satia Negara
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.435 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman sumber pendapatan petani kopi Arabika serta kontribusi pendapatan dari usahatani kopi Arabika terhadap total pendapatan petani, tingkat ketimpangan pendapatan petani kopi Arabika, dan jumlah petani kopi Arabika miskin didaerah penelitian. Desa Tanjung Beringin terpilih sebagai daerah penelitian yang ditentukan dengan metode Two Stage Cluster Sampling. Sedangkan untuk penarikan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan, indikator tingkat ketimpangan berdasarkan nilai Gini Ratio yang dilengkapi Kurva Lorenz dan kriteria World Bank serta indikator tingkat kemiskinan menurut Sajogyo (1988) dan BPS (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber pendapatan petani kopi Arabika cukup beragam dimana pendapatan dari usahatani kopi Arabika memberikan kontribusi sebesar 65,68% terhadap total pendapatan petani. Tingkat ketimpangan pendapatan petani kopi Arabika berdasarkan nilai Gini Ratio sebesar 0,36 berada dalam kategori menengah, sedangkan menurut kriteria World Bank berada dalam kategori rendah. Selain itu, jumlah petani kopi Arabika miskin menurut Sajogyo (1988) sebanyak 21,43%, sedangkan menurut BPS (2010) sebanyak 16,67%. Kata Kunci : Kopi Arabika, Gini Ratio, Kurva Lorenz, World Bank, Tingkat Kemiskinan
ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN SALAK Afrida Amalia Siregar; Tavi Supriana; Luhut Sihombing
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.513 KB)

Abstract

Industri Kecil Pengolah Buah Salak Agrina merupakan industri yang menyediakan bahan baku salak dan sebagai pusat pengolahan berbagai produk olahan salak serta pusat penelitian bagi yang berkeinginan dalam pengembangan produk buah salak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dodol salak, kurma salak, keripik salak, dan sirup salak, besar nilai tambah (value added) produk dodol salak, kurma salak, keripik salak dan sirup salak, dan untuk membandingkan nilai tambah yang diperoleh antara hasil usaha pengolahan salak menjadi dodol salak, kurma salak, keripik salak dan sirup salak di daerah penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah metode perhitungan nilai tambah dengan Metode Hayami. Dari hasil penelitian diperoleh nilai tambah untuk proses pengolahan dodol salak sebesar Rp 11.270/Kg, kurma salak sebesar Rp5.543/kg, keripik salak sebesar 848/Kg, dan pada sirup salak sebesar Rp 6.231,88/Kg. Dengan demikian, nilai tambah tertinggi didapat pada pengolahan dodol salak. Kata kunci: Dodol salak, kurma salak, keripik salak, sirup salak, dan nilai tambah
ANALISIS PENGELOLAAN USAHA PADI SAWAH BERDASARKAN KEPEMILIKAN LAHAN Ajuan Ritonga; Diana Chalil; Luhut Sihombing
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.779 KB)

Abstract

Pemilik lahan sendiri lebih bebas melakukan apa yang akan lakukannya sementara penyewa dan gadai dibatasi oleh beberapa peraturan yang telah disepakati. Hal tersebut dapat menyebabakan perbedaan pengelolaan dari ketiga status kepemilikan lahan yang ada. Untuk menganalisis kemungkinan perbedaan pengelolaan tersebut, penelitian ini dilakukan di Desa Sukamandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis diskriptif dan ANOVA. Untuk melihat perbedaan biaya produksi dan produktivitas maka diambil 30 petani sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi lahan milik sendiri paling tinggi dibandingkan lahan sewa dan lahan gadai. Sebaliknya produktivitas lahan milik sendiri lebih rendah dibandingkan keduanya, hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan biaya produksi dan produktivitas cukup signifikan.   Kata Kunci : Status Lahan, Pengelolaan, Biaya Produksi, Produktivitas.
ANALISIS DAMPAK SISTEM MEKANISASI PANEN TEH TERHADAP TINGKAT PENGGUNAAN TENAGA KERJA, PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, PENDAPATAN DAN EFISIENSI UNIT KEBUN SIDAMANIK PTPN IV Chandra Butar-butar; Hiras Tobing; Diana Chalil
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.302 KB)

Abstract

Sejak tahun 2001 perkebunan telah mengalami kerugian. Salah satu penyebabnya adalah tingginya biaya tenaga kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, unit kebun teh Sidamanik PTPN IV menerapkan sistem mekanisasi pada proses pemanenan teh. Untuk menganalisis dampak sistem mekanisasi tersebut, dilakukan uji beda rata-rata dan uji efisiensi harga untuk peride sebelum mekanisasi (tahun 2001sampai dengan 2003) dan sesudah mekanisasi (tahun 2008 sampai dengan 2010). Hasil uji beda rata-rata menunjukkan bahwa mekanisasi berhasil menurunkan tingkat penggunaan tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sistem mekanisasi panen juga berhasil meningkatkan mutu daun teh sehingga meningkatkan harga jual. Dengan kondisi tersebut pada akhirnya mekanisasi juga meningkatkan pendapatan unit kebun Sidamanik. Hasil uji efisiensi menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja sebelum mekanisasi terlalu banyak sehingga pengaruhnya terhadap tingkat produksi tidak nyata dan penggunaannya tidak efisien. Dengan demikian perlu dilakukan pengurangan jumlah tenaga kerja melalui penerapan sistem mekanisasi panen. Hasil estimasi regresi menunjukkan bahwa setelah mekanisasi, penggunaan tenaga kerja menjadi berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi. Namun hasil uji efisiensi menunjukkan bahwa pengurangan tenaga kerja terlalu banyak sehingga nilai efisiensi menjadi kurang optimal. Kesimpulannya, mekanisasi panen memberikan dampak positif tetapi perlu perhitungan yang lebih cermat agar produksi lebih opimal.   Kata Kunci: Teh, Mekanisasi Panen, Analisis Dampak, Efisiensi
ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN UMUR TANAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KOPI ARABIKA CINTYA GISCA GISCA; Kelin Tarigan; Emalisa .
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas adalah produksi dari usahatani suatu tanaman yakni kopi Arabika yang dihitung berdasarkan satuan luas lahan per satuan waktu dengan dua jenis produksi yaitu buah merah kopi, dan kopi beras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan luas lahan terhadap produktivitas tanaman, untuk mengetahui pengaruh umur tanaman terhadap produktivitas tanaman,dan untuk mengetahui pengaruh umur tanaman terhadap pendapatan usahatani tanaman di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu secara purposive, dengan penentuan daerah sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu, metode penarikan sampel dilakukan secara Stratified Random Sampling atau secara strata luas lahan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Korelasi dan Uji Regresi Linier Sederhana. Dari hasil penelitian diperoleh yaitu: Hubungan luas lahan terhadap produktivitas adalah negatif, Umur tanaman berpengaruh nyata terhadap produktivitas, Dan untuk umur tanaman muda 2-4 tahun tidak berpengaruh nyata, umur tanaman sedang 5-7 tahun berpengaruh nyata, dan umur tanaman tua 8-10 berpengaruh nyata terhadap produksi ke pendapatan bersih petani sampel di daerah penelitian.Kata kunci: Produktivitas, Umur Tanaman, Kopi Arabika.
PERANAN KELOMPOK TANI TERHADAP KEBERHASILAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI Dewi Citra Hasibuan; Luhut Sihombing; Emalisa .
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.244 KB)

Abstract

Beras merupakan kebutuhan utama yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia secara khusus untuk memenuhi kebutuhan pangan. Tujuan ini diberlakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan pupuk sesuai permintaan petani dengan azas 6 tepat yaitu jumlah, harga, mutu, tempat, jenis dan waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh pengetahuan kelompok tani terhadap penyaluran pupuk bersubsidi, untuk mengetahui peran kelompok tani terhadap keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi dan untuk mengetahui apa saja kendala yang di hadapi kelompok tani dalam memperoleh pupuk bersubsidiMetode penelitian yang digunakan yaitu secara Purposive, dengan penelitian daerah sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode penarikan sampel Accidental Sampling atau secara kebetulan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Skoring dan metode Deskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh yaitu Pengetahuan anggota kelompok tani mengenai Undang-Undang penyaluran pupuk bersubsidi 33,3 % yang mengetahui, 20 % ragu-ragu dan 46,7 % yang tidak mengetahui.Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang harga subsidi dalam Desa Serba Jadi diketahui 30% yang mengetahui, 23% ragu-ragu dan 47% yang tidak mengetahui.Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran pupuk bersubsidi 13 % yang mengetahui, ragu-ragu 10% dan 77% yang tidak mengetahui.Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang saluran distribusi dalam penyaluran pupuk bersubsidi 10% yang mengetahui, 6,7 ragu-ragu dan 83,3% yang tidak mengetahui.Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang tempat dan cara dalam penyaluran pupuk bersubsidi 50% yang mengetahui,33,3% ragu-ragu dan 16,7 yang tidak mengetahui.Peranan Kelolompok tani di desa Serba Jadi dikatakan cukup dengan skor rata-rata dengan jumlah 13,2Kata Kunci : Pupuk Bersubsidi, Kelompok Tani dan Konsep RDKK, Peranan Kelompok Tani
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN OUTSOURCING PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II UNIT KEBUN SAWIT SEBERANG Dita Antania Hanjani; Yusak Maryunianta; Sinar Indra Kesuma
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.918 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN II) Unit Kebun Sawit Seberang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesejahteraan karyawan outsourcing di daerah penelitian; untuk mengetahui pengaruh jumlah tanggungan keluarga, penghasilan/gaji, umur, tabungan, hutang keluarga, dan jarak lokasi tempat tinggal ke pusat layanan terdekat terhadap kesejahteraan karyawan outsourcing di daerah penelitian ; dan untuk mengetahui status kemiskinan karyawan outsourcing menurut Profesor Sayogyo. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Deskriptif, metode regresi linier berganda dan berdasarkan Kriteria Kemiskinan menurut Profesor Sajogyo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tingkat kesejahteraan karyawan outsourcing termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebanyak 56,67% atau sebanyak 17 orang dari 30 orang jumlah sampel 2) Penghasilan/gaji berpengaruh positif dan nyata terhadap tingkat kesejahteraan karyawan outsourcing di PTPN II Kebun Sawit Seberang. Jumlah tanggungan keluarga, umur, tabungan, hutang keluarga, dan jarak lokasi tempat tinggal ke pusat layanan terdekat tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kesejahteraan karyawan outsourcing di PTPN II Kebun Sawit Seberang. 3) Status kemiskinan karyawan outsourcing di PTPN II Kebun Sawit Seberang adalah tidak miskin. Sebanyak 96,67% atau sebanyak 29 orang dari 30 orang jumlah sampel dinyatakan kategori tidak miskin.Kata kunci: Karyawan outsourcing, PTPN II Unit Kebun Sawit Seberang
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN PETANI TERHADAP MANFAAT LAHAN PADI SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Eka Ulytha Sormin; Tavi Supriana; Luhut Sihombing
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.913 KB)

Abstract

Beberapa tahun belakangan ini terjadi fenomena alih fungsi lahan dari lahan yang produktif menjadi pemukiman. Hal ini didukung oleh petani yang menjual lahannya, petani yang menjual lahannya atau mengubah lahan dari padi sawah menjadi komoditi lain dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan petani mengenai manfaat lahan padi sawah. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2011. Secara garis besar tujuan penelitian terdiri atas dua bagian yaitu, pertama untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani terhadap manfaat lahan padi sawah dan kedua untuk mengetahui perkembangan luas lahan padi sawah di daerah penelitian. Data yang digunakan meliputi data sekunder dan data primer. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa petani di daerah penelitian mengetahui secara benar mengenai manfaat lahan padi sawah adalah sebagai penghasil bahan pangan, hal ini dapat dilihat melalui hasil kuesioner yaitu sebesar 100% petani menyetujui manfaat lahan padi sawah yaitu sebagai penghasil bahan pangan dan terjadi perkembangan luas lahan sebesar 11.27% pada tahun 2006Kata kunci : pengetahuan petani, lahan padi sawah
ANALISIS DISTRIBUSI BIOSOLAR DI KOTA MEDAN BIOSOLAR DISTRIBUTION ANALYSIS IN MEDAN CITY Eko Ananda Permadi; Thomson Sebayang; Diana Chalil
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.344 KB)

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan energi khususnya yang berasal dari fosil yakni BBM ( Bahan Bakar Minyak ) semakin meningkat, sementara persediaan bahan bakar yang berasal dari fosil ini semakin menipis. Dengan demikian pemerintah mencari sumber energi alternatif pengganti BBM, salah satunya ialah Biosolar yang merupakan hasil olahan dari bahan nabati. Keberlanjutan cadangan energi merupakan salah satu alasan memilih energi terbarukan, dalam hal ini Biosolar. Oleh karena itu Indonesia, termasuk kota Medan sudah mulai menggunakan Biosolar yang berasal dari nabati sebagai energi alternatie, pengganti Solar yang berasal dari fosil.Untuk menganalisis penggunaan Biosolar tersebut di kota Medan maka dilakukan penelitian terhadap 43 SPBU yang mendistribusikan Biosolar di kota Medan. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis bagaimana mekanisme pendistribusian Biosolar di kota Medan, serta menganalisis perbedaan antara volume Biosolar yang didistribusikan oleh PT. Pertamina dengan volume Biosolar yang terjual di SPBU. Kota Medan terpilih sebagai daerah penelitian berdasarkan metode purposive, sedangkan distribusi sampel dilakukan dengan metode propotional cluster sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dan uji beda rata-rata.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, jumlah SPBU yang menjual Biosolar meningkat sejak Juni 2010 sampai Mei 2011. Mekanisme pendistribusian Biosolar di kota Medan mengunakan sistem distribusi semi langsung; Volume Biosolar yang didistribusikan oleh PT. Pertamina ke setiap SPBU mendekati 18.000 liter per hari, sementara yang terjual oleh SPBU sebanyak 15.255 liter per hari; Jenis kenderaan yang mengunakan Biosolar didominasi oleh kenderaan jenis angkutan barang dan angkutan penumpang dalam hal ini bus; Tidak terdapat perbedaan volume penjualan Biosolar, antara SPBU yang berlokasi pada tingkat aksesibilitas sedang, dengan SPBU yang berlokasi pada tingkat aksesibilitas tinggi.Kata Kunci : Biosolar, Distribusi, Aksesibilitas, Suplai
ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PROGRAM KEMITRAAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II DENGAN PETANI TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI ( TRI ) Haposan Hutabarat; Iskandarini Iskandarini; Salmiah salmiah
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.133 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat biaya produksi dan tingkat pendapatan antara program kemitraan PTPN II dengan petani TRI. Dalam menganalisis hipotesis tingkat biaya menggunakan rumus TC=FC+VC sedangkan untuk hipotesis tingkat pendapatan dianalisis dengan menggunakan rumus Pd=TR-TC. Daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling daerah penelitian dipilih berdasarkan tujuan tertentu yang dipandang sesuai dengan tujuan penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proporsional randam sampling yaitu pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah tergantung besar kecilnya sub populasi atau kelompok yang akan diwakilinya. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 sampel dari populasi. Dari penelitian diperoleh hasil : Total biaya produksi untuk program Kemitraan PTPN II adalah sebesar Rp. 940.728.333 sedangkan total biaya untuk petani Tebu Rakyat Inti (TRI) sebesar Rp. 546.898.833. Pendapatan untuk program kemitraan PTPN II adalah sebesar Rp.56.771.667 dan pendapatan untuk petani TRI adalah sebesar Rp.35.851.167. Kata Kunci : Perbandingan Pendapatan, Program Kemitraan. Abstract The research objective was to compare the level of production costs and income levels between PTPN II partnerships with farmers TRI. To analyze the cost rate hypothesis using the formula TC = FC + VC hypothesis while income levels were analyzed by using the formula Pd = TR-TC. The research area is determined by purposive sampling areas were selected based on specific purposes as deemed appropriate for the purpose of research. Determination of the sample in this study using Randam proportional sampling techniques that sample with a set amount depending on the size of sub-populations or groups that will be represented. The number of samples used in this study were as many as 30 samples of the population. From the research results: Total production costs for the Partnership PTPN II was Rp. 940,728,333 while the total cost for sugarcane growers People's Core (TRI) of Rp. 546,898,833. Revenue for the partnership program PTPN II amounted Rp.56.771.667 and income for farmers amounted Rp.35.851.167 TRI. Keywords: Comparison of Revenue, Partnership Program.

Page 1 of 85 | Total Record : 845


Filter by Year

2012 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2019): Vol. 10 No. 3 Maret 2019 Vol 10, No 2 (2019): Vol. 10 No. 2 Februari 2019 Vol 10, No 1 (2019): Volume 10 No. 1 Januari 2019 Vol 9, No 12 (2018): Volume 9 No.12 Desember 2018 Vol 9, No 11 (2018): Volume 9 No.11 November 2018 Vol 9, No 10 (2018): Volume 9 No. 10 Oktober 2018 Vol 9, No 9 (2018): Volume 9 No. 9 September 2018 Vol 9, No 8 (2018): Volume 9 No. 8 Agustus 2018 Vol 9, No 7 (2018): Volume. 9 No. 7 Juli 2018 Vol 9, No 6 (2018): Volume 9 No. 6 Juni 2018 Vol 9, No 5 (2018): Volume 9 No. 5 Mei 2018 Vol 9, No 4 (2018): Volume 9 No. 4 April 2018 Vol 9, No 3 (2018): Volume 9 No. 3 Maret 2018 Vol 9, No 2 (2018): Volume 9 No. 2 Februari 2018 Vol 9, No 1 (2018): Volume 9. No. 1 Januari 2018 Vol 8, No 6 (2017): Volume 8. No. 6 Desember 2017 Vol 8, No 5 (2017): Volume 8. No. 5 November 2017 Vol 8, No 4 (2017): Volume 8. No. 4 Oktober 2017 Vol 8, No 3 (2017): Volume 8. No. 3 September 2017 Vol 8, No 2 (2017): Volume 8. No. 2 Agustus 2017 Vol 8, No 1 (2017): Volume 8. No. 1 Juli 2017 Vol 7, No 6 (2017): Volume 7. No. 6 Juni 2017 Vol 6, No 2 (2017): volume 6 no. 2 February 2017 Vol 6, No 1 (2017): volume 6 no. 1 January 2017 Vol 5, No 12 (2016): volume 5 no. 12 Desember 2016 Vol 5, No 11 (2016): volume 5 no. 11 November 2016 Vol 5, No 10 (2016): volume 5 no. 10 oktober 2016 Vol 5, No 9 (2016): volume 5 no. 9 september 2016 Vol 5, No 8 (2016): volume 5 no. 8 agustus 2016 Vol 5, No 7 (2016): volume 5 no. 7 juli 2016 Vol 5, No 6 (2016): volume 5 no. 6 juni 2016 Vol 5, No 5 (2016): volume 5 no. 5 Mei 2016 Vol 5, No 4 (2016): volume 5 no. 4 April 2016 Vol 5, No 3 (2016): volume 5 no. 3 Maret 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No. 1 Januari 2016 Vol 5, No 2 (2016) Vol 4, No 12 (2015): Volume 4 No. 12 Desember 2015 Vol 4, No 11 (2015): Volume 4 No. 11 November 2015 Vol 4, No 10 (2015): Volume 4 No. 10 Oktober 2015 Vol 4, No 9 (2015): Volume 4 No. 9 September 2015 Vol 4, No 8 (2015): Volume 4 No. 8 Agustus 2015 Vol 4, No 7 (2015): Volume 4 No. 7 Juli 2015 Vol 4, No 6 (2015): Volume 4 No. 6 Juni 2015 Vol 4, No 5 (2015): Volume 4 No. 5 Mei 2015 Vol 4, No 4 (2015): Volume 4 No.4 April 2015 Vol 4, No 3 (2015): Volume 4 No.3 Maret 2015 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No. 2 Februari 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 11 (2014): Vol 3 No. 11 November 2014 Vol 3, No 10 (2014): Vol 3 No. 10 Oktober 2014 Vol 3, No 9 (2014): Vol 3 No. 9 September 2014 Vol 3, No 8 (2014): Vol 3 No. 8 Agustus 2014 Vol 3, No 7 (2014): Vol 3 No. 7 Juli 2014 Vol 3, No 6 (2014): Vol 3 No. 6 Juni 2014 Vol 3, No 5 (2014): Vol 3 No. 5 Mei 2014 Vol 3, No 4 (2014): Vol 3 No. 4 April 2014 Vol 3, No 3 (2014): Vol 3 No. 3 Maret 2014 Vol 3, No 2 (2014): Vol 3 No. 2 Februari 2014 Vol 3, No 1 (2014): Vol 3 No. 1 Januari 2014 Vol 2, No 12 (2013): Vol 2 No. 12 Desember 2013 Vol 2, No 11 (2013): Vol 2 No 11 November 2013 Vol 2, No 10 (2013): Vol 2 No 10 Oktober 2013 Vol 2, No 9 (2013): Vol 2 No 9 September 2013 Vol 2, No 8 (2013): Vol 2 No 8 Agustus 2013 Vol 2, No 7 (2013): Vol 2 No. 7 Juli 2013 Vol 2, No 6 (2013): Vol 2 No. 6 Juni 2013 Vol 2, No 5 (2013): Vol 2 No. 5 Mei 2013 Vol 2, No 4 (2013): Vol 2 No. 4 April 2013 Vol 2, No 3 (2013): Vol 2 No. 3 Maret 2013 Vol. 2 No. 2 Februari 2013 Vol 2, No 1 (2013): JURNAL AGRIBISNIS Vol 1, No 1 (2012) More Issue