Tingginya tingkat penyebaran penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk, terutama pada daerah-daerah dengan endemik nyamuk yang tinggi, terdorong untuk melakukan pencegahan terbaik dalam penanggulangannya dengan cara pengendalian nyamuk dan menghindari gigitannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas repelen terhadap beberapa kombinasi komposisi minyak atsiri rimpang bengle (Zingiber cassumunar Roxb.) dan minyak sereh wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) terhadap nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit demam berdarah. Penelitian dilakukan dengan mengamati nyamuk yang hinggap di tangan relawan yang sebelumnya telah diberi sediaan uji. Analisis statistik menunjukkan bahwa masing-masing kombinasi minyak atsiri dari bahan uji yaitu bengle 10%; bengle 7,5% + sereh wangi 2,5%; bengle 5% + sereh wangi 5%; bengle 2,5% + sereh wangi 7,5%; dan sereh wangi 10% memiliki daya repelen tetapi masih memiliki perbedaan daya repelensi yang signifikan terhedap DEET 15%. Masing-masing kombinasi bahan uji tersebut tidak memiliki perbedaan pengaruh yang signifikan sebagai repelen dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan hal tersebut, hasilnya dapat disimpulkan bahwa kelima kombinasi bahan uji tersebut tidak memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan sebagai repelen. Hal ini berarti kelima kelompok kombinasi uji tersebut memiliki daya tolak yang sama terhadap nyamuk Aedes aegypti dan potensial untuk dikembangkan menjadi obat herbal penolak nyamuk untuk mencegah demam berdarah.
Copyrights © 2016