Tulisan ini secara spesifik melihat implikasi serius dari rendahnya Party-ID terhadap masivnya praktek politik uang di Indonesia. Prosesi demokrasi elektoral di Indonesia bekerja dengan logika padat modal sehingga kekuatan finansial menjadi salah satu faktor determinan dalam kemenangan kandidat politik. Hal ini beririsan secara bersamaan dengan terjadinya proses deideologisasi yang berlangsung secara masif ditubuh partai politik dan pemilih sehingga tingkatan Party-ID menjadi lemah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Data utama yang digunakan berasal dari jurnal, buku, maupun internet. Penelitian ini menunjukan bahwa gagalnya fungsi representasi politik (artikulasi dan agregasi kepentingan) yang ditampilkan partai politik membuat ikatan kedekatan ideologis (Party-ID) dengan masyarakat menjadi begitu rapuh. Hilangnya kohesi ideologis tersebut turut andil menguatkan tipologi floating mass yang seringkali harus diikat kembali melalui pendekatan politik uang ketika momen elektoral hadir (Pemilu dan Pilkada). Memperkuat fungsi intermediasi Partai Politik melalui reformasi kelembagaan dan kerja-kerja politik ideologis adalah salah satu solusi strategis memutus mata rantai politik uang di Indonesia.
Copyrights © 2019