Berkala Kedokteran
Vol 10, No 2 (2014)

Hubungan Merokok dengan Kecenderungan Demensia pada Laki Laki Lanjut Usia di Kecamatan Banjarmasin Barat Periode Juni-September 2013

Ferina Fernanda (Unknown)
Achyar Nawi Husein (Unknown)
Mohammad Bakhriansyah (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Sep 2014

Abstract

ABSTRACT: A cigarette contains about 4000 elements and with more than 200 of them are harmful. Smoking behaviour is a risk factor for declining in cognitive function, such as dementia. Dementia is defined as a clinical symptoms characterised by short-term memory loss and impaired of global mental functions including language function, the decrease in abstract thinking, the difficulty of taking care of themselves, behavioural changes, emotional labile and disorientation of time and places. Dementia is mostly experienced by the elderly, in particular those of aged by over 60 years old. This research aimed to find out the relationship between smoking behaviour and the tendency of dementia in elderly men at Kecamatan Banjamasin Barat over the period June-September 2013. It was an observational analytic study with cross-sectional approach involving 150 elderly men. Respondents were selected randomly by using simple random sampling method. The tendency of dementia was determined by Mini Mental State Examination (MMSE) questionnaire. The results showed that 53 (61.63%) of 86 smoking elderly had a tendency of dementia, and 30 (46.88%) of 64 non-smoking elderly also had it. The statistical analysis using Chi-Square test showed that the p value was 0.073 and the odd ratio was 1.82. It could be concluded that there is no significant relationship between smoking behaviour and the tendency of dementia in elderly men at Kecamatan Banjarmasin Barat June-September 2013.Keywords : dementia, men, elderly, smoking ABSTRAK: Rokok mengandung sekitar 4000 elemen dengan 200 di antaranya yang berbahaya bagi kesehatan. Merokok juga merupakan faktor risiko terhadap penurunan fungsi kognitif, seperti demensia. Demensia adalah kumpulan gejala klinik yang ditandai dengan hilangnya daya ingat jangka pendek dan gangguan global fungsi mental termasuk fungsi bahasa, penurunan cara berpikir abstrak, kesulitan merawat diri sendiri, perubahan perilaku, emosi labil dan disorientasi waktu dan tempat. Demensia sering dialami kaum lansia, khususnya yang berusia di atas 60 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan merokok dengan kecenderungan demensia pada laki-laki lanjut usia di Kecamatan Banjarmasin Barat periode Juni-September 2013. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pemilihan responden penelitian dilakukan dengan cara simple random sampling. Sampel penelitian adalah 150 laki-laki lanjut usia. Kecenderungan demensia ditentukan dengan kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE). Hasil penelitian menunjukkan dari 86 lansia perokok yang mengalami kecenderungan demensia adalah 53 orang (61,63%), serta dari 64 lansia bukan perokok yang mengalami kecenderungan demensia adalah 30 orang (46,88%). Data kemudian dianalisis dengan uji statistik Chi-Square. Hasil  analisis data dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan nilai p=0,073 dan nilai Odd Ratio (OR)= 1,82. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan merokok dengan kecenderungan demensia pada laki-laki lanjut usia di Kecamatan Banjarmasin Barat periode Juni-September 2013.                                                  Kata-kata kunci: demnsia, laki-laki, lansia, merokok

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

jbk

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Health Professions Immunology & microbiology Medicine & Pharmacology Public Health

Description

Berkala Kedokteran is a journal contains scientific articles from original research and literature review in medical and health scope. It is published twice in a year, on February and ...