Madaniyah: Terciptanya Insan Akademis Berkualitas Dan Berakhlak Mulia
Vol 5 No 2 (2015): 5 (2) Edisi Agustus 2015

Kualifikasi Guru Qur’an Hadits di Madrasah

Srifariyati Srifariyati (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pemalang)



Article Info

Publish Date
31 Aug 2015

Abstract

Guru adalah salah satu faktor penentu kualitas pendidikan. Tugas utama guru adalah pendidikan dan pengajaran di sekolah. Salah satu mata pelajaran rumpun Pendidikan Islam (PAI) adalah hadits Quran. Al Qur'an dan Hadits adalah cara hidup seorang muslim, maka mempelajari Hadits Quran mutlak diperlukan, penting bagi guru hadits Al Quran untuk memiliki kualifikasi atau kompetensi, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kualifikasi adalah pendidikan khusus untuk memperoleh keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu, sedangkan kompetensi guru adalah kemampuan dan wewenang guru dalam melaksanakan profesinya. Hadits guru al-Qur'an harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial, setia, bakti, dan akhlak yang baik. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran. Yang termasuk di dalamnya adalah pemahaman peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi. Kompetensi atau kepribadian pribadi adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, bijak, dan berwibawa, menjadi panutan bagi siswa, dan mulia. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan panduan mendalam yang memungkinkan peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditentukan dalam Standar Pendidikan Nasional. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari komunitas untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan siswa, sesama guru, staf, orang tua atau wali siswa, dan masyarakat sekitar. Sosok guru ideal Hadits al Qur'an adalah Nabi, karena Nabi adalah contoh bagi umatnya, sedangkan sosok guru ideal, karena Nabi mengembangkan aspek material-spiritual manusia. Kemudian, guru hadits Al Quran mengikuti pola pendidikan kenabian yang mencerminkan nilai-nilai inti ketuhanan dengan tauhid. Pendidikan tauhid ketika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat meremehkan aspek antropo-sentris, sehingga dimensi pendidikan mencakup totalitas theo-antropo-sentris. Pembenaran aspek ketuhanan, atau theo-sentris sebelumnya, diambil dari sumber wahyu, sedangkan konsepsi tentang kesalahan dan kemanusiaan dicapai melalui sumber rasional. Secara singkat, seorang guru hadits al-Qur'an itu dapat menggabungkan materi dengan dimensi spiritual, fisik dengan spiritual, lahir dengan batin, sains dengan iman, dan duniawi dengan akhirat.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

madaniyah

Publisher

Subject

Education Other

Description

Jurnal Madaniyah merupakan salah satu jurnal ilmiah dari STIT Pemalang yang memiliki fokus kajian tentang pendidikan, sosial dan keagamaan. Pada masing-masing edisi yang diterbitkan dua kali dalam satu tahun, diangkat tema-tema kajian yang berbeda sesuai dengan isu-isu yang berkembang. Jurnal ini ...