Forum Arkeologi
VOLUME 32, NOMOR 2, OKTOBER, 2019

PERILAKU KONSUMSI KERANG OLEH MASYARAKAT PESISIR DESA HALERMAN, ALOR BARAT DAYA, NUSA TENGGARA TIMUR

Yuni Suniarti (Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada)
nfn Mahirta (Departemen Arkeologi Universitas Gadjah Mada)
Susan Lilian O'Connor (Archaeology and Natural History, School of Culture, History of Language, College of Asia and the Pacific, Australian National University.)
Widya Nayati (Departemen Arkeologi Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
13 Nov 2019

Abstract

Exploitation of aquatic resources has been carried out since the time of hunting and gathering food. Aquatic resources are generally exploited by communities or people living in coastal areas. One area that still exploits aquatic resources is Halerman Village, Alor Barat Daya Regency. People who live on the coast use marine resources as food, one of which is shellfish. The most shellfish that widely exploited is Haliotidae. Research question brought in this article is how shellfish consumption behavior of people in Halerman Village is. The purpose of this research is to record shellfish consumption behavior of people in Halerman Village. The research method used was in the form of observation and interviews regarding all stages of shellfish exploitation conducted by Alor coastal communities in Halerman Village. The use of shellfish is closely related to the consumption behaviors of the community which consists of the search for shellfish carried out during periods of low tide when the intertidal area is exposed. When collecting the shellfish, people use various equipment such as iron, wood, stone, baskets and buckets. The method of processing is done by gouging, burning, boiling, cooking with spices and breaking the shell using stones or other hard tools. Shellfish processing in archaeological assemblages can be demonstrated by the presence of breakage and/or burning patterns on the shell remains. These experimental and ethno-archaeological observations can be used as a reference for understanding the behaviour that resulted in the formation of shells in archaeological deposits. Pemanfaatan sumber daya akuatik telah dilakukan sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan. Sumber daya akuatik pada umumnya dieksploitasi oleh komunitas atau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Salah satu daerah yang masih melakukan eksploitasi sumber daya akuatik yaitu Desa Halerman, Kabupaten Alor Barat Daya. Masyarakat yang bertempat tinggal di pesisir memanfaatkan sumber daya laut sebagai bahan pangan, salah satunya kerangkerangan. Salah satu jenis kerang yang banyak dieksploitasi yaitu Haliotidae. Rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana perilaku konsumsi kerang masyarakat Desa Halerman. Tujuan Penelitian untuk mendokumentasikan perilaku konsumsi kerang masyarakat Desa Halerman. Metode penelitian yang digunakan berupa observasi partisipasi dan wawancara yang dilakukan kepada masyarakat pesisir Alor di Desa Halerman. Pemanfaatan kerang erat kaitannya dengan perilaku konsumsi masyarakat yang terdiri dari waktu pencarian kerang, cara pemilihan dan proses pengambilan, alat yang digunakan serta cara pengolahan kerang. Waktu pencarian kerang dilakukan meting surut (air laut surut) pada saat area intertidal terbuka. Jenis kerang yang dikonsumsi pada umumnya jenis kerang yang hidup di area low dan middle intertidal, akan tetapi salah satu jenis yang paling banyak dicari merupakan jenis kerang abalone (Haliotidae), alat yang digunakan untuk mencari kerang berupa besi, kayu, batu, keranjang dan ember. Cara pengolahan yang dilakukan dengan cara dicungkil, dibakar, direbus, dimasak bersama bumbu dan dipecahkan cangkangnya menggunakan batu atau alat keras lainnya. Pola pecah atau bekas pembakaran pada cangkang kerang dapat menjadi referensi untuk penelitian arkeologi yang berkaitan dengan pola kerusakan cangkang kerang pada deposit arkeologi.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

fa

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Forum Arkeologi Journal as a media for disseminating various information related to culture in the past, based on the results of archaeological research and cultural scientific studies. Forum Arkeologi Journal is a scientific journal published by Balai Arkeologi Bali since 1988. Forum Arkeologi ...