Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi faktor risiko dari beberapa penyakit. Hipertensi sering kali tidak diketahui dan berakibat pada kematian, salah satunya disebabkan oleh rokok. Merokok tidak hanya berdampak pada perokok aktif tetapi juga berdampak pada perokok pasif karena komponen racun yang ditemukan dalam asap rokok arus samping sidestream 4-6 kali lebih besar dariasap rokok arus utama (mainstream). Salah satu kelompok yang terpapar adalah ibu rumah tangga yang memiliki suami perokok. Angka kejadian hipertensi mengalami peningkatan disetiap tahunya dan 63% diderita oleh jenis kelamin perempuan. Tahun 2011 proporsi kejadian hipertensi sebesar 7,89%, mengalami peningkatan menjadi 8,2% pada tahun 2012 dan 12,4% pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada perokok pasif di Desa Bukit Mulya Kecamatan Subah Kabupaten Sambas. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Sampel penelitian sebanyak 117 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna lokasi kebiasaan merokok suami( p value = 0,041 PR= 2,860, CI 95% = 1,121 - 7,295), jenis rokok yang dihisap suami (p value = 0,027 PR= 3,947, CI 95% = 1,194 - 13,040), jumlah batang rokok yang dihisap suami (p value = 0,041, PR=2,595, CI 95% =1,113- 6,049), jumlah perokok dalam keluarga ( p value = 0,047 PR 2,400, CI 95% = 1,085–5,309) dengan Kejadian hipertensi pada perokok pasif (istri). Variabel yang tidak berhubungan yaitu lama keterpaparan asap rokok (p value= 0,063). Faktor risiko yang paling berpengaruh yang menyebabkan Hipertensi pada perokok pasif adalah jumlah batang rokok (PR = 0,364) dengan tingkat probabilitas 91,65%. Direkomondasikan untuk mewujudkan desa tanpa rokok salah satunya seperti mengadakan lomba PHBS Tatanan Rumah Tangga.
Copyrights © 2015