Alam sebagai terna lukisan naturalistik secara lebiheksplisit di Indonesia tampak pada masa Hindia Molek (19251938).Akan tetapi, objek pemandangan alam tidak hanyamenarik seniman pada masa itu saja, melainkan dari RadenSaleh sampai Dullah dan seniman-seniman yang lebih muda.Persoalan pokok bagi Naturalisme ini adalah pemindahankenyataan alam (realitas) ke dalam bidang kanvas yangdua dimensional. Ruang yang sungguh (virtual space) dipindahkanmenjadi ruang semu yang tergambar di atas kanvas.Demikian pula soal waktu dan gejala-gejalanya. Persoalantersebut terpecahkan karena hadirnya perspektif dan olahan .cahaya.Akan tetapi, lukisan Naturalistik tidak berhenti· padapenggambaran realitas pada bentuk permukaan saja, melainkanjuga sampai pada esensi. Bagaimanapun, ·setiap pelukisnaturalis mempunyai pers.epsi sendiri-sendiri terhadap alamo
Copyrights © 1993