Jurnal Teknik Sipil
Vol 1, No 3 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 3, Januari 2018

KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC MENGGUNAKAN AGREGAT SIMEULUE DENGAN VARIASI ASPAL RETONA BLEND 55 DAN ASPAL PENETRASI 60/70

Firdaus Firdaus (Mahasiswa Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala)
Yuhanis Yunus (DOsen Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe)
Muhammad Isya (Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala)



Article Info

Publish Date
15 Jan 2018

Abstract

Abstract: Asphalt concrete pavement is depend on the type and composition of aggregate, asphalt, and filler being used. In this study, the aggregate used was an aggregate of Simeulue Island. In this Regency are difficult to find enough hard aggregate because the majority of the rocks there come from the process of particles mineral deposition, rest of the animals and plants which are found in the River (Aribowo, 2014). This research was conducted to find out the level of asphalt mixtures resistance using Simeulue aggregate with asphalt variation percentage of retona blend 55 and pen. 60/70 as a binder. This research begins with an examination of the physical properties of asphalt and aggregate next manufactured specimens based on gradations planning to determine of optimum asphalt content (OAC) with the overlapping method. From the results obtained, the elongation and flakiness index value did not meet the required specifications, those were 35.27% and 14.38%. The soundness aggregate against of Sodium and Magnesium sulfate (Mg2SO4) = 26.43% where is the maximum value required 12%. Aggregate wear value still meets the requirement, that was 23.84% 40%. OAC for AC-WC mixture using 100% RB, 100% Pen, 80% RB/ 20% Pen, 65% RB/ 35% Pen, 50% RB/ 50% Pen. was in the amount of 6.18%; 6.37%; 6.20%; 6.06% and 6.06%. From the Marshall test results in every OAC for all variations of immersion, showed the stability value using RB higher than by using Pen. 60/70. This was because asphalt RB can tie the Simeulue aggregate well compared to asphalt Pen. 60/70. The flow value was higher than the asphalt RB. VIM and MQ value at all immersion variation, using asphalt RB were higher than by using asphalt Pen. The durability value in all types of AC-WC mixture still meets the requirements of the Dept. PU (2010) ≥ 90%. While the durability value of 48-hour immersion already is under 90%.Abstrak: Perkerasan beton aspal sangat tergantung pada jenis dan komposisi agregat, aspal serta filler yang digunakan. Penelitian ini menggunakan agregat dari Kabupaten Simeulue. Pada Kabupaten ini sulit ditemukan agregat yang cukup keras karena mayoritas batuan yang ada berasal dari proses pengendapan partikel mineral, sisa hewan dan tanaman yang terdapat di sungai dan memiliki nilai pelapukan yang tinggi (Aribowo, 2014). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketahanan agregat Simeulue dengan variasi persentase aspal retona blend 55 dan aspal penetrasi 60/70 sebagai bahan pengikat dengan harapan dapat menghasilkan perkerasan yang lebih baik. Penelitian ini diawali dengan pemeriksaan sifat fisis aspal dan agregat selanjutnya dilakukan pembuatan benda uji berdasarkan gradasi rencana untuk menentukan kadar aspal optimum (KAO) dengan metode overlapping. Dari hasil penelitian agregat diperoleh nilai indeks kepipihan dan kelonjongan tidak memenuhi syarat yaitu sebesar 35,27% dan 14,38%. Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan NaCl dan MgSO4 = 26,43% dimana nilai yang disyaratkan maksimal 12%. Untuk nilai keausan agregat masih memenuhi syarat yaitu sebesar 23,84% 40%. KAO campuran AC-WC menggunakan 100% RB, 100% Pen. 60/70, 80% RB/ 20% Pen, 65% RB/ 35% Pen, 50% Rb/ 50% Pen, masing-masing sebesar 6,18%; 6,37%; 6,20%; 6,06% dan 6,06%. Dari hasil uji Marshall pada setiap KAO untuk semua variasi rendaman, menujukkan nilai stabilitas menggunakan aspal RB lebih tinggi dibandingkan dengan Pen. 60/70. Hal ini dikarenakan aspal RB dapat mengikat agregat Simeulue dengan baik. Nilai flow lebih tinggi dibandingkan aspal RB. Untuk nilai VIM dan nilai MQ menggunakan aspal RB lebih tinggi dibandingkan dengan Pen. 60/70. Nilai durabilitas pertama pada semua jenis campuran masih memenuhi persyaratan Departemen PU (2010) ≥ 90%. Sedangkan nilai durabilitas kedua sudah berada di bawah 90%.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

JTS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal terbitan berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, dengan frekuensi penerbitan 3 edisi pertahun, yaitu Januari, Mei, dan September. Jurnal Teknik Sipil telah terbit sejak tahun 2011, dengan edisi pertama ...