Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
Vol 11, No 1 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PEMAHAMAN PROSEDURAL FISIKA PESERTA DIDIK SMAN 21 MAKASSAR

Nur Rahmah S (Jurusan Fisika FMIPA UNM)
Bunga Dara Amin (Jurusan Fisika FMIPA UNM)
Ahmad Yani (Jurusan Fisika FMIPA UNM)



Article Info

Publish Date
25 Apr 2015

Abstract

This study aimed to: (1) describe the physics procedural understanding of the students at SMAN 21 Makassar Academic Year 2013/2014 who taught by conventional teaching (2) describe the procedural understanding of the students at SMAN 21 Makassar Academic Year 2013/2014 who taught by experiment method (3) reveal a significant difference between  student’s procedural understanding taught by experiment methods and taught by conventional method in SMAN 21Makassar Academic Year 2013/2014. The type of research is a quasi experiment using a Static Group Comparison Design. The population in this research were students class X SMAN 21 Makassar and the sample taked directly. Data processing results of this study using descriptive statistical analysis technique to describe  student’s procedural understanding class X SMAN 21 Makassar and inferential statistical analysis technique to test the research hypothesis. Descriptive analysis showed that the average score of student’s procedural understanding  in physics  taught by conventional learning was 7.77 from 18 ,standard deviation was 2.78 and varians of 7.74. While the average score of student’s procedural understanding in physics  taught by  experiment’s method was  10.40 from 18, standard deviation was 2.97 and varians of 8.82 . Standard deviation and the varians of class experiment bigger than class control shown that conventional learning more effective than experiment method. Inferential statistical analysis technique consists of three tests , the normality test, homogeneity and hypothesis testing . Based on the test results of normality and homogeneity is obtained that the two samples are normally distributed and homogeneous, so to test the hypothesis using two tail t- test shown H0 is rejected and H1 is accepted . This indicates a significant difference of student’s procedural understanding as taught by experiment’s method and taught through conventional learning.Abstrak: Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman Prosedural Fisika Peserta Didik SMAN 21 Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan seberapa besar pemahaman prosedural fisika  peserta didik yang diajar secara konvensional di SMAN 21 Makassar Tahun Ajaran 2013/2014. (2) mendeskripsikan seberapa besar pemahaman prosedural fisika  peserta didik yang diajar melalui metode eksperimen di SMAN 21 Makassar Tahun Ajaran 2013/2014. (3) mengungkapkan ada tidaknya perbedaan yang signifikan  pemahaman prosedural fisika antara peserta didik yang diajar melalui metode eksperimen dan yang diajar secara konvensional di SMAN 21 Makassar Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian adalah  Quasi Eksperiment   menggunakan Static Group Comparison Design. Populasi penelitian merupakan peserta didik kelas X SMAN 21 Makassar dimana sampel diambil secara langsung. Pengolahan data hasil penelitian menggunakan teknik analisis  deskriptif dan teknik analisis  inferensial untuk menggambarkan pemahaman prosedural fisika peserta didik kelas X SMAN 21Makassar. Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa skor rata-rata pemahaman prosedural fisika peserta didik yang diajar secara konvensional sebesar 7.77 dengan skor ideal 18, standar deviasinya sebesar 2.78 dan variansi 7.74. Sedangkan skor rata-rata pemahaman prosedural fisika peserta didik yang diajar dengan metode eksperimen sebesar 10.40 dengan skor ideal 18, standar deviasi sebesar 2.97 dan variansi 8.82. Standar deviasi serta variansi kelas eksperimen yang lebih besar dibanding kelas kontrol  menunjukkan bahwa pembelajaran secara konvensional lebih efektif daripada pembelajaran dengan metode eksperimen. Teknik analisis statistik inferensial terdiri dari tiga pengujian, yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan uji-t dua pihak dan diperoleh hasil: H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap pemahaman prosedural fisika  peserta didik setelah diajar melalui metode eksperimen dan diajar secara konvensional.Kata Kunci:  metode pembelajaran eksperimen, pemahaman prosedural, quasi-eksperimen

Copyrights © 2015