Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam
ISLAMADINA, Volume 21, No. 1, Maret 2020

Spiritualitas Karakter Tuang dalam Budaya Masyarakat Kampung Adat Cireundeu

U Abdullah Mu'min (STAI Pelabuhanratu)



Article Info

Publish Date
25 Apr 2020

Abstract

Bagi masyarakat adat, prilaku makan atau tuang dalam bahasa Sunda tidak hanya berorientasi jasmaniah. Ada nilai-nilai khusus yang kemudian dijadikan entitas keyakinan yang mentradisi. Terlebih menjadikan singkong sebagai makanan pokok masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna tuang bagi masyarakat Cireundeu. Tuang tidak sekedar bahasa simbolik, namum mengandung makna budaya, tradisi, adat istiadat bahkan ritual adat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Dihasilkan dari penelitian ini, tuang dimaknai bukan sekedar hajat jasmaniah semata, tapi hakikat-nya sumber kekuatan spiritual. Istilah teu dahar asal kuat, bermakna filosofis sebagai sumber kekuatan, kehidupan, dan kemandirian bagi masyarakat Cireundeu. Tuang membawa makna mendalam dalam membangun karakter pasrah atas keadaan diri untuk mempertahankan godaan manusia dari dua hal; si ujang (duit), si nyai (beras). Godaan-godaan lingkungan harus dijaga, agar kelestarian dan keunikan suatu entitas kampung adat tetap terpelihara.For indigenous peoples, the behavior of eating or tuang in Sundanese is not only physically oriented. There are special values which are then made into a belief entity that is a derivative. Especially making cassava as a staple food for the people. This research aims to reveal the meaning of Tuang for the people of Cireundeu. Tuang is not just a symbolic language, but contains the meaning of culture, tradition, customs and even traditional rituals. This research uses a qualitative approach by case study method. Collecting data through observation, interviews, documentation and literature studies. As a result of this research, The term tuang is not just as a physical necessity but the essence of the source of spiritual strength. The term "teu dahar asal kuat" as philosophical meaning is a source of strength, life, and independence for the people of Cireundeu. Tuang brings deep meaning in building resigned character over the state of self that can defend human temptation from two things; si ujang (money), si nyai (rice). The Environmental temptations that must be guarded, so that the sustainability and uniqueness of a traditional village entity is maintained.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

islamadina

Publisher

Subject

Religion

Description

Islamadina adalah jurnal yang diterbitkan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tahun 2002 yang mempublikasikan karya-karya akademik dengan memfokuskan kajian pemikiran Islam (sosial, budaya, politik dan ekonomi) yang progresif dan ...