Penelitian ini dilatarbelakangi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah Inklusif SMPN 23 Padang. Sekolah ini merupakan sekolah percontohan bagi sekolah inklusif lainnya. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk anak berkebutuhan khusus disekolah tersebut, apakah bimbingan dan konseling disekolah tersebut terlaksana dengan baik atau malah sebaliknya dikeranakan adanya guru pembimbing khusus disekolah tersebut.Metode penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang difokuskan kepada Pelaksanan, permasalahan, dan usaha yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus. Subjek penelitian adalah seluruh warga sekolah.Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Adapun hasil penelitian yaitu pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk anak berkebutuhan khusus tidak berjalan sebagaimana mestinya,dikarenakan disekolah tersebut sudah ada guru pembimbing khusus. Dengan adanya guru pembimbing khusus,anak berkebutuhan khusus yang mengalami masalah langsung diberi pengarahan kepada guru pembimbing khusus terlebih dahulu tidak langsung ke guru bimbingan dan konseling. Pelayanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling untuk anak berkebutuhan khusus sama dengananaknormallainnya tanpa ada pelayanan khusus.
Copyrights © 2019