Kader kesehatan jiwa berperan penting di masyarakat dalam pelaksanaan deteksi dini gangguan jiwa. Pengetahuan, pengalaman, dan dukungan sosial merupakan sebagian dari faktor yang diduga mempengaruhi efikasi diri kader dalam melakukan deteksi dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tiap faktor dengan efikasi diri kader dan mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi efikasi diri kader. Penelitian ini menggunakan desain observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 138 sampel yang memenuhi kriteria inklusi diambil secara proporsional dari lima desa di wilayah kerja Puskesmas Bantur Kabupaten Malang. Data dianalisis secara deskriptif dan dilakukan uji regresi logistik untuk mengetahui faktor dominan yang meningkatkan efikasi diri kader. Hasil menunjukkan kader adalah ibu rumah tangga pada usia produktif dengan latar belakangan pendidikan menengah. Secara umum kader telah memiliki pengetahuan, pengalaman, dan dukungan sosial yang baik dalam melakukan deteksi dini ganggungan jiwa. Uji regresi logistik menunjukkan kader yang memiliki pengetahuan tinggi akan meningkatkan 6,853 kali efikasi diri (OR=6,853, p=0,007) dibandingkan kader yang memiliki pengetahuan rendah. Pengetahuan, pengalaman dan dukungan sosial yang baik akan meningkatkan efikasi diri kader dalam melakukan deteksi dini gangguan jiwa dengan pengetahuan sebagai faktor dominan.
Copyrights © 2018