Masyarakat Hindu di Desa Jagaraga di Kabupaten Lombok Barat merupakan komunitas yang masih melakukan pengobatan tradisional menggunakan tumbuh-tumbuhan. Hal-hal terkait kearifan lokal pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat perlu digali sebelum tergeser oleh perubahan yang selalu dinamis di masyarakat, salah satunya melalui kajian etnobotani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan obat dan manfaatnya, mengetahui signifikansi kultural jenis-jenis tumbuhan obat bagi masyarakat setempat, serta kearifan lokal masyarakat terkait pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat-obatan. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif didasarkan atas perhitungan Reported Use (RU), Index of Cultural Significance (ICS), dan Fidelity Level (FL) masing-masing jenis tumbuhan obat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan pemilihan narasumber berdasarkan metode purposive sampling dan snowball sampling. Penelitian dilakukan pada lima dusun yang merupakan komunitas Hindu di Desa Jagaraga, Lombok Barat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 21 spesies yang tergolong dalam 17 famili dan 20 genus. Lima jenis dengan nilai IC) tertinggi berturut-turut adalah Jatropha curcas L., Curcuma longa L., Kaempferia galanga L., Allium cepa L., dan Musa paradisiaca L. Secara umum, terdapat berbagai nilai kearifan lokal masyarakat terkait dengan pemanfaatan, pengelolaan, dan pemeliharaan jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat, dimana hal ini berkontribusi pada kelestarian tumbuhan dan lingkungan di sekitar wilayah kajian.
Copyrights © 2019