Negara tidak mampu bermain tunggal untuk menyelesaikan kehendak warganya. Kemudian banyak aktor yang ikut bermain mulai dari pemerintahan yang sah, sektor privat, komunitas, hingga aktor tunggal. Studi ini mendiskusikan fenomena pelayanan publik karena hadirnya berbagai komunitas dalam menyelesaikan permasalahan di Indonesia. Pengamatan fokus pada model-model pelayanan publik yang telah dipraktikkan oleh komunitas. Kajian ini dibangun melalui dukungan literatur jurnal, buku, dan berita media online. Semua bahan dibaca secara interaktif, direduksi, kemudian intisari bacaan dikembangkan sesuai penalaran induktif. Kami menemukan bahwa mekanisme pasar yang sengaja dibuka oleh pemerintah ternyata tidak menghentikan gerak komunitas. Alih-alih mengekang, justru memberikan daya tawar tersendiri. Ini disebabkan oleh negara memiliki keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia, sistem privatisasi yang dibangun tidak mampu menjangkau secara menyeluruh, dan masih banyak desakan dari warga. Kemudian, enam model yang terlihat adalah full community, community-public partnership, community-private partnership, community-public-private partnership, community-community partnership, dan community-campus partnership. Bahasan tiap model dilengkapi dengan contoh kasus.
Copyrights © 2019