AbstractTěmbayat, or well-known as Bayat in Klaten Regency is a region which has a rich tradition, religious and historical value according to Javanese perspective. One of its main factors is the presence of the saint Sunan Těmbayat’s graveyard site and some other shrines, supported by some folktales which have flourished there for generations. Bayat’s geographical condition which lies on the karst land on the foot of Sewu Mountain can’t make its society depend on agricultural sectors, so Bayat people nowadays are much known as entrepreneurs and craftsmen such as batik home industry. This article will show the results of “Pengabdian Kepada Masyarakat” (Social Responsibility Program) of Javanese Program of Language and Literature Department in Faculty of Cultural Sciences, Gadjah Mada University, which assisted the villagers of Jarum, Bayat county, Klaten Regency as one of prominent batik industrial centers. The main output of this program is to compose a new traditional-based batik pattern related with stories about Sunan Těmbayat or Ki Agěng Pandhanaran as a local specialty through textual and contextual approaches on both written and oral literary sources.-----------AbstrakWilayah Těmbayat atau yang lebih dikenal sebagai kecamatan Bayat di Kabupaten Klaten merupakan sebuah daerah yang kental dengan nilai tradisi, sejarah, dan religi di mata orang Jawa. Salah satu faktor pendukung dari fenomena ini adalah keberadaan situs sejarah makam Sunan Těmbayat dan beberapa petilasan lainnya di daerah ini, yang didukung dengan berbagai folklor yang meliputinya. Kondisi alam wilayah Bayat yang terdiri atas tanah kapur di kaki Pegunungan Sewu menjadikan masyarakatnya tidak dapat menggantungkan diri dari sektor pertanian sehingga orang-orang Bayat identik dengan kaum pedagang dan perajin, yang salah satunya dalam bidang industri batik yang kini bergerak menuju skala nasional. Artikel ini menguraikan hasil-hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi Sastra Jawa, Departemen Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada yang berbentuk pendampingan terhadap masyarakat Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten sebagai salah satu sentra industri batik yang menonjol. Luaran utama dari kegiatan ini adalah terciptanya sebuah pola batik bercorak tradisi terkait dengan cerita “Sunan Těmbayat” atau “Ki Agěng Pandanaran” sebagai ciri khas setempat melalui pendekatan tekstual dan kontekstual terhadap sumber-sumber kesusastraan tertulis maupun lisan.
Copyrights © 2020