PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)
Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 02 Desember 2019

Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit Swasta Purwokerto

Much Ilham Novalisa Aji Wibowo (Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Tyas Dwi Utamiasih (Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Dina Ratna Juwita (UNiversitas Muhammadiyah Purwokerto)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2019

Abstract

Kondisi pembedahan sesar memungkinkan terjadinya infeksi pada lokasi pembedahan, tetapi secara umum terjadi peningkatan jumlah tindakan bedah sesar bahkan menjadi tren di Indonesia. Dampak negatif dari tindakan ini adalah adanya resiko infeksi setelah tindakan bedah sesar yaitu infeksi luka operasi. Berbagai studi telah menemukan penggunaan antibiotik pada pasien bedah sering kali tidak sesuai dengan standarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis yang digunakan pada pasien bedah sesar dan mengobservasi outcome terapi antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif observasional menggunakan data retrospektif berupa rekam medik pasien bedah sesar periode Agustus 2016 – Agustus 2018. Data diolah secara deskriptif nonanalitik meliputi jenis antibiotik yang digunakan, dosis yang digunakan, rute pemberian, dan waktu pemberian. Hasil penelitian dibandingkan dengan pedoman penggunaan antibiotik, Caesarean Section and Prophylactic Antibiotics 2014, Farmakologi dan Terapi Edisi VI, Pharmacotherapy Handbook 9th Edition, Formularium RS “X” yang kemudian dikuantifikasi kesesuaiannya menggunakan rumus % kesesuaian. Penelitian ini juga mendeskripsikan outcome terapi antibiotik profilaksis pada pasien. Hasil penelitian menemukan mayoritas pasien pada rentang umur ideal untuk mengalami masa kehamilan (88,36%), lama hari perawatan rata-rata 4 hari (48%) dengan kategori luka jahit bersih dan kering (96,12%), serta 100% status keluar rumah sakit dalam keadaan membaik. Terdapat 29 jenis diagnosis pada pasien dan tertinggi pada kasus bedah sesar adalah diagnosis ketuban pecah dini. Terdapat kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis pada literatur PPAPC 2016 tetapi tidak sesuai 3 literatur lain yang menyebutkan obat cefazolin. Penggunan dosis dan waktu pemberian AB pada RS X berdasarkan pedoman terbaru pada PPAPC 2016. Walaupun tidak sepenuhnya mengikuti pedoman pengobatan tetapi mayoritas outcome terapi menunjukkan hasil yang baik berdasarkan nilai leukosit dan suhu tubuh pasien. Dapat disimpulkan terdapat ketidaksesuaian dengan pedoman yang digunakan pada penelitian ini, tetapi aspek rute pemberian memiliki kesesuaian 100% berdasarkan semua pedoman atau literatur yang digunakan dalam penelitian ini. Outcome terapi yang diperoleh menghasilkan outcome yang baik berdasarkan nilai leukosit dan suhu tubuh pasien. Disarankan penelitian selanjutnya dilengkapi wawancara terstruktur dengan para dokter dan apoteker untuk memperoleh data komprehensif terkait penelitian penggunaan obat.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

PHARMACY

Publisher

Subject

Materials Science & Nanotechnology

Description

PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) is a scientific journal publishing original articles research in pharmaceutical science such as Pharmaceutical Technology, Pharmacology and Toxicology, Pharmaceutical Chemistry, Drug Discovery, Pharmacokinetics, Pharmaceutical ...