Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit Swasta Purwokerto Much Ilham Novalisa Aji Wibowo; Tyas Dwi Utamiasih; Dina Ratna Juwita
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 02 Desember 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.593 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i2.5560

Abstract

Kondisi pembedahan sesar memungkinkan terjadinya infeksi pada lokasi pembedahan, tetapi secara umum terjadi peningkatan jumlah tindakan bedah sesar bahkan menjadi tren di Indonesia. Dampak negatif dari tindakan ini adalah adanya resiko infeksi setelah tindakan bedah sesar yaitu infeksi luka operasi. Berbagai studi telah menemukan penggunaan antibiotik pada pasien bedah sering kali tidak sesuai dengan standarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis yang digunakan pada pasien bedah sesar dan mengobservasi outcome terapi antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif observasional menggunakan data retrospektif berupa rekam medik pasien bedah sesar periode Agustus 2016 – Agustus 2018. Data diolah secara deskriptif nonanalitik meliputi jenis antibiotik yang digunakan, dosis yang digunakan, rute pemberian, dan waktu pemberian. Hasil penelitian dibandingkan dengan pedoman penggunaan antibiotik, Caesarean Section and Prophylactic Antibiotics 2014, Farmakologi dan Terapi Edisi VI, Pharmacotherapy Handbook 9th Edition, Formularium RS “X” yang kemudian dikuantifikasi kesesuaiannya menggunakan rumus % kesesuaian. Penelitian ini juga mendeskripsikan outcome terapi antibiotik profilaksis pada pasien. Hasil penelitian menemukan mayoritas pasien pada rentang umur ideal untuk mengalami masa kehamilan (88,36%), lama hari perawatan rata-rata 4 hari (48%) dengan kategori luka jahit bersih dan kering (96,12%), serta 100% status keluar rumah sakit dalam keadaan membaik. Terdapat 29 jenis diagnosis pada pasien dan tertinggi pada kasus bedah sesar adalah diagnosis ketuban pecah dini. Terdapat kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis pada literatur PPAPC 2016 tetapi tidak sesuai 3 literatur lain yang menyebutkan obat cefazolin. Penggunan dosis dan waktu pemberian AB pada RS X berdasarkan pedoman terbaru pada PPAPC 2016. Walaupun tidak sepenuhnya mengikuti pedoman pengobatan tetapi mayoritas outcome terapi menunjukkan hasil yang baik berdasarkan nilai leukosit dan suhu tubuh pasien. Dapat disimpulkan terdapat ketidaksesuaian dengan pedoman yang digunakan pada penelitian ini, tetapi aspek rute pemberian memiliki kesesuaian 100% berdasarkan semua pedoman atau literatur yang digunakan dalam penelitian ini. Outcome terapi yang diperoleh menghasilkan outcome yang baik berdasarkan nilai leukosit dan suhu tubuh pasien. Disarankan penelitian selanjutnya dilengkapi wawancara terstruktur dengan para dokter dan apoteker untuk memperoleh data komprehensif terkait penelitian penggunaan obat.
Tingkat Pengetahuan Pertolongan Pertama Penanganan Cedera Olahraga Badminton Nurul Fatwati Fitriana; Nazilatul Munawaroh; Dina Ratna Juwita; Sri Suparti; Meida Laely Ramdani
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2022): JIK-Oktober Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i2.600

Abstract

Cedera olahraga merupakan cedera yang bisa terjadi ketika berlatih maupun bertanding. Cedera olahraga dapat disebabkan oleh kurang pemanasan, salah teknik, benturan, latihan yang berlebihan serta sarana prasarana yang kurang mendukung. Cedera olahraga yang umum terjadi adalah cedera muskuluskeletal. Cedera pada pemain badminton bisa disebabkan karena perpindahan posisi pemain secara cepat. Penanganan cedera menggunakan protocol RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) berfungsi mengurangi peradangan dan mempercepat pemulihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pertolongan pertama penanganan cedera olahraga badminton. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah uji univariat. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 masyarakat yang berolahraga badminton di Desa Windujaya Kecamatan Kedungbanteng Banyumas. Sampel pada penelitian ini adalah 34 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2022. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan penanganan pertama pada cedera olahraga berjumlah 15 soal. Hasil penelitian didapatkan mayoritas tingkat pengetahuan pertolongan pertama pada cedera olahraga adalah tinggi yaitu 26 orang (73,5%), sisanya 26,5% cukup. Kesimpulan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan responden adalah tinggi bisa disebabkan karena responden mempunyai  pengalaman dalam menangani cedera ketika sedang bermain badminton.
Kegiatan Menyusun Gambar dan Mewarnai Sebagai Sarana Edukasi Hand Hygiene Pada Anak Usia Prasekolah di Desa Karang Rau Banyumas Nurul Fatwati Fitriana; Reni Purwo Aniarti; Suci Ratna Estria; Sri Suparti; Meida Laily Ramdani; Abdul Hakim Nitiprojo; Dina Ratna Juwita; Candra Andodo; Hikmi Muharromah Pratiwi
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Edisi Januari 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.435

Abstract

Usia prasekolah merupakan kelompok rentan terserang penyakit menular karena kebiasaannya memegang sesuatu benda, mengusap ingus dengan tangan. Salah satu penyakit yang menular adalah COVID-19 yang telah menjadi pandemic pada tahun 2020-2022. Salah satu tindakan pencegahan penularan penyakit tersebut adalah melalui cuci tangan. Pada usia prasekolah mempunyai tugas perkembangan meningkatkan keterampilan motorik halus dan motorik kasar. Keterampilan ini bisa dilatih menggunakan cara menyusun puzzle dan mewarnai. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak-anak dalam melakukan cuci tangan yang benar. Metode yang digunakan adalah ceramah, menyusun puzzle, mewarnai, praktik cuci tangan bersama dan diskusi dengan cara bercerita pengalaman kegiatan yang dilakukan. Hasil dari kegiatan ini adalah anak-anak mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir walaupun ada beberapa anak ketika menyusun puzzle masih melihat teman disampingnya. Anak-anak bisa mewarnai, praktik cuci tangan bersama dengan baik dan aktif dalam bercerita ketika menemukan kesulitan-kesulitan pada proses kegiatan. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah sebagian anak-anak usia prasekolah mampu melakukan cuci tangan dengan baik dengan panduan gambar yang diwarnainya. Saran untuk kegiatan selanjutnya adalah kegiatan ini dikemas dengan bentuk perlombaan sehingga mereka mempunyai kemauan untuk bersaing tanpa mencontek dalam pekerjaan mereka.
Pengaruh Pemberian Metronome Video dan Lagu Baby Shark dengan Kecepatan Kompresi Resusitasi Jantung Paru Nurul Fatwati Fitriana; Abdul Hakim Nitiprodjo; Dina Ratna Juwita; Vivi Leona Amelia; Candra Andodo
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan: Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i2.1662

Abstract

Pelaksanaan resusitasi jantung paru (RJP) mewajibkan pelaksanaan RJP yang berkualitas. Salah satu indicator RJP yang berkualitas adalah kecepatan kompresi antara 100-120 kali per menit. Penelitian sebelumnya telah menguji efek Pendidikan Kesehatan penggunaan  music untuk meningkatkan kemampuan kecepatan RJP sesuai yang ideal. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan lagu baby shark serta video RJP terhadap kecepatan RJP.  Peneltian ini merupakan quasy experimental dengan jumlah sampel 68 responden selama 4 hari. Hari pertama, responden melakukan RJP lalu dihitung kecepatan RJP responden. Hari ke-2, ke-3 dan ke-4 responden mendengarkan lagu baby shark sekaligus melihat video RJP. Kemudian responden melakukan RJP setelah mendengarkan lagu.  Analisa data menggunakan paired t-test. Dari 68 responden, mempunyai berat badan >50 kg sebanyak 43 responden.  Rata-rata jumlah kompresi pada hari pertama 132,7 kali per menit. Pemberian intervensi dilakukan pada hari kedua, ketiga dan ke empat dan mempunyai rata-rata 128,9x per menit, 128,03x per menit dan 128,71 per menit. uji statistic menunjukkan nilai p value >0,05. Tidak ada pengaruh pemberian metronome baby shark terhadap kecepatan kompresi dada.