Jurnal Rekayasa Lingkungan
Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Rekayasa Lingkungan

KAJIAN KONDISI LINGKUNGAN ABIOTIK SEBAGAI TITIK AWAL ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN MARINA BELITUNG

Wibowo, Mardi (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Apr 2018

Abstract

Kabupaten Belitung merupakan bagian dari wilayah provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki objek wisata utama berupa wisata bahari. Kabupaten Belitung telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sesuai dengan PP Nomor: 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS dan ditetapkan sebagai salah satu titik labuh kapal wisata (yacht) dari 18 Pelabuhan di seluruh Indonesia. Oleh karena itu saat ini Pemerintah Kabupaten Belitung merencanakan akan membangun kawasan marina di sekitar Pantai Tanjungpendam. Pembangunan kawasan marina akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik positif maupun negatif. Sebagai dasar untuk menganalisis dampak lingkungan suatu kegiatan pembangunan diperlukan kajian rona lingkungan awal di sekitar lokasi rencana pembangunan. Salah satu komponen lingkungan adalah lingkungan abiotik yang meliputi lingkungan geofisik dan kimia seperti kondisi geologi, hidrologi, hidro-oseanografi, iklim, kondisi udara dan lain sebagainya. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kompilasi data sekunder, survei lapangan dan analisis data berdasarkan baku mutu lingkungan. Tujuan kajian ini adalah mengetahui rona lingkungan awal aspek biotik sebagai dasar dalam memperkirakan kemungkinan dampak lingkungan yang terjadi serta mengetahui daya dukung lingkungan untuk pengembangan kawasan marina. Berdasarkan hasil kajian ini kondisi lingkungan abiotic (kualitas udara, kualitas air laut, kualitas air sungai) secara umum memenuhi baku mutu lingkungan yang berlaku. Kondisi hidrooseanografi dan daya dukung geologi (struktur geologi, geologi teknik, geomorfologi) sangat mendukung untuk dibangun kawasan marina Belitung. Kata kunci : abiotik, hidro-oseanografi, kawasan marina, baku mutu lingkungan

Copyrights © 2017