Jurnal Geologi Kelautan: Media Hasil Penelitian Geologi Kelautan
Vol 17, No 2 (2019)

DISTRIBUSI SPASIAL FORAMINIFERA DI PERAIRAN TELUK CENDERAWASIH, PAPUA BARAT

Eko Saputro (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan)
Lili Fauzielly (Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran)
Imelda Rosalia Silalahi (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Bandung)
Winatris Winatris (Program Magister Studi Teknik Geologi Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
12 Feb 2020

Abstract

Sebanyak 20 sampel sedimen dari perairan Teluk Cenderawasih telah digunakan sebagai bahan studi foraminifera, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebaran spasial dan struktur komunitas foraminifera di perairan Teluk Cenderawasih. Hasil penelitian menunjukkan komposisi foraminifera planktonik yang terdiri dari 7 Genus dan 13 Spesies sedangkan foraminifera bentonik terdiri dari 57 Genus dan 87 Spesies. Foraminifera planktonik yang paling umum ditemukan karena muncul di seluruh sampel adalah genus Globigerinoides, terutama G. trilobus dan G. ruber. Sedangkan foraminifera bentonik didominasi oleh subordo Rotaliina, dan yang paling banyak ditemukan adalah genus Cibicidiodes dan Lenticulina. Keanekaragaman foraminifera planktonik dan bentonik termasuk dalam kategori tinggi dengan kisaran antara 0.82 – 0.90 (planktonik) dan 0.79 – 0.95 (bentonik). Kemerataan foraminifera planktonik dan bentonik juga termasuk dalam kategori tinggi dengan kisaran antara 0.83 – 0.99 (planktonik) dan 0.82–0.99 (bentonik). Sedangkan untuk dominasi foraminifera planktonik dan bentonik berada dalam kategori rendah dengan kisaran 0.10 – 0.18 (planktonik) dan 0.05 – 0.21 (bentonik). Hal ini menunjukkan bahwa Teluk Cendrawasih meskipun merupakan perairan yang semi tertutup, namun kondisinya masih sangat bagus bagi perkembangan foraminiferaKata Kunci : foraminifera, distribusi spasial, struktur komunitas, dan Teluk Cenderawasih A total of 20 marine sediment samples from Cenderawasih Bay waters have been used for foraminiferal study, . The purpose to describe the spatial distribution and structure of the foraminifera community in the waters of Cenderawasih Bay. The results indicate that marine sediments are composed of 7 genera and 13 species of planktonic foraminifera, and 57 genera and 87 species belong to benthic foraminifera. The most common planktonic foraminifera is Globigerinoides which is found in all location, particularly G. trilobus and G. ruber. Furthermore, benthonic foraminifera is dominated by subordo Rotaliina, particularly genera Cibicidoides and Lenticulina as the most common genera. Diversity of both Planktonic and benthonic foraminifera are categorized as high, the values are between 0.82 and 0.90, and between 0.79 and 0.95 respectively. Planktonic and benthonic foraminiferal evenness are also high with range value between 0.83 and 0.99 (planktonic), and between 0.82 and 0.99 (benthonic). In contrast, dominance of both foraminiferal type are low, between 0.10 and 0.18 for planktonic, and between 0.05 and 0.21 (benthonic).This indicates that despite a semi–enclosed bay, Cendrawasih Bay is still considered as a good environment for foraminiferal community. Keywords: foraminifera, spatial distribution, community structure, and Cenderawasih Bay.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jgk

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences

Description

Jurnal Geologi Kelautan (JGK), merupakan jurnal ilmiah di bidang Ilmu Kebumian yang berkaitan dengan geologi kelautan yang diterbitkan secara elektronik (e-ISSN: 2527-8851) dan cetak (ISSN: 1693-4415) serta berkala sebanyak 2 kali dalam setahun (Juni dan Nopember) oleh Pusat Penelitian dan ...