Harmoni
Vol. 18 No. 2 (2019): Juli-Desember 2019

NILAI-NILAI BUDAYA DAN AGAMA DALAM TRADISI MELEMANG DI DESA KARANG RAJA DAN DESA KEPUR, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN

Zulkarnain Yani (Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2019

Abstract

Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang tradisi dan ritual melemang di kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 4 – 18 Oktober 2018 di desa Karang Raja dan Kepur. Tujuan penelitian ini menyajikan nilai-nilai budaya dan agama apa saja yang bisa diambil dari tradisi melemang di 2 (dua) desa tersebut. Tradisi melemang merupakan tradisi adat yang ada pada bulan Muharram di desa Karang Raja dan Kepur. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun sejak zaman nenek moyang (Puyang) mereka hingga saat ini. Tradisi ini bertujuan sebagai tolak balak dari bencana banjir yang akan menimpa ke 2 (dua) desa tersebut dengan mengadakan sedekah desa (dusun) dalam bentuk membuat lemang oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Tradisi ini bercirikan pembuatan lemang yang terbuat dari campuran beras ketan dan kelapa parut, yang dicampur pisang, udang atau bawang dengan dilapisi daun pisang, kemudian dimasukkan ke dalam bambu berukuran seruas bambu. Nilai-nilai budaya yang dapat kita ambil dari tradisi ini yaitu nilai Silaturahmi dan Gotong Royong. Adapun nilai agama yang disampaikan dalam tradisi tersebut berupa nilai aqidah dan ibadah. Kata Kunci: Tradisi, Melemang, Nilai Budaya, Nilai Agama This paper presents the results of research on traditions and rituals in the district of Muara Enim, South Sumatra. This research was conducted from 4 - 18 October 2018 in the villages of Karang Raja and Kepur. The purpose of this study is to present what cultural and religious values can be drawn from the tradition of melemang in the 2 (two) villages. The melemang tradition is a customary tradition that exists in the month of Muharram in the villages of Karang Raja and Kepur. This tradition has been carried down from generation to generation since the days of their ancestors (Puyang) to the present. This tradition is intended as an anticipation for the flood disaster that will befall these 2 (two) villages by holding village alms (dusun) in the form of making lemang by the entire community without exception. This tradition is characterized by making lemang made from a mixture of glutinous rice and grated coconut, which is mixed with bananas, shrimp or onions coated with banana leaves, then put into a section of bamboo. The cultural values that we can be drawn from this tradition are the value of Hospitality and Mutual Cooperation between members of the society. The religious values conveyed in the tradition are creed and worship. Keywords: Tradition, Melemang, Cultural Values, Religious Values

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

harmoni

Publisher

Subject

Education

Description

Ruang lingkup jurnal ini meliputi: 1. Aliran, Paham dan Gerakan Keagamaan 2. Pelayanan Keagamaan 3. Hubungan Antarumat Beragama 4. Toleransi Umat ...