Majalah Farmasetika
Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019

Evaluasi Potensi Fraksi Rumput Gong (Eriocaulon cinereum R. Br) sebagai Antikanker Serviks terhadap sel HeLa

Pinus Jumaryatno (Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 55584)
Arde Toga Nugraha (Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 55584)
Widyanur Maya Diahandari (Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 55584)
Auva Azkiya (Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 55584)



Article Info

Publish Date
25 Jan 2020

Abstract

Rumput gong (Eriocaulon cinereum R. Br.) merupakan tumbuhan yang secara tradisional telah dipergunakan masyarakat Bangka Belitung untuk mencegah pertumbuhan kanker. Penelitian pendahuluan memperlihatkan bahwa ekstrak etil asetat dan metanol rumput gong memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa dengan IC50 masing-masing sebesar 580,07 μg/ml dan 626,41 μg/ml. Hal ini menunjukkan bahwa rumput gong berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku obat antikanker serviks. Dalam upaya pengembangan tersebut perlu diketahui senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa. Sebagai langkah awal untuk memperoleh senyawa aktif antikanker serviks dari rumput gong maka dilakukan fraksinasi terhadap ekstrak serta evaluasi aktivitas sitotoksiknya terhadap sel HeLa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas sitotoksik fraksi dari ekstrak etil asetat dan metanol rumput gong terhadap sel HeLa. Ekstrak etil asetat dan metanol rumput gong diperoleh melalui maserasi bertingkat dengan bantuan sonikasi. Selanjutnya ekstrak etil asetat rumput gong difraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum dengan fase gerak diklorometana dan etil asetat, sedangkan ekstrak metanol rumput gong difraksinasi menggunakan fraksinasi cair-cair secara bertingkat dengan diklorometana, kloroform dan air. Aktivitas sitotoksik dari masing-masing fraksi dievaluasi menggunakan metode MTT assay dan diukur dengan microplate reader pada panjang gelombang 595 nm. Hasil uji aktivitas sitotoksik dianalisa secara statistik menggunakan analisis PROBIT dengan SPSS 16 for Windows®. Fraksi diklorometana dan etil asetat dari ekstrak etil asetat rumput gong menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa dengan IC50 masing-masing sebesar 466,61 μg/ml dan 267,34 μg/ml. Nilai IC50 fraksi-fraksi yang diperoleh dari ekstrak metanol rumput gong adalah 235,65 μg/ml (fraksi diklorometana) dan 2325,30 μg/ml (fraksi air), sedangkan fraksi kloroform tidak memperlihatkan adanya aktivitas sitotoksik. Fraksi etil asetat dari ekstrak etil asetat rumput gong dan fraksi diklorometana dari ekstrak metanol memiliki aktivitas sitotoksik yang paling poten terhadap sel HeLa. Dengan demikian fraksi-fraksi tersebut berpotensi untuk dilakukan pengkajian lebih lanjut sebagai antikanker serviks.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

farmasetika

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Majalah Farmasetika Edisi Khusus merupakan majalah online farmasi di Indonesia berbentuk artikel ilmiah populer, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasi. Edisi khusus ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian. ...