KOM & REALITAS SOSIAL
Vol 1, No 1 (2010): Oktober

Komunikasi Antarumat Berbeda Agama (Studi Kasus Sikap Sosial dalam Keragaman Beragama di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat)

Wawan Hernawan (Universitas Bandar Lampung)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2010

Abstract

Untuk menciptakan toleransi (kerukunan hidup) antarumat berbeda agama, faktor komunikasi memegang peranan penting. Melalui kajian komunikasi antarbudaya, diharapkan dapat terbentukadanya sikap saling percaya dan saling menghormati antarpemeluk agama sebagai bangsa yang berbudaya dalam rangka memperkokoh hidup berdampingan secara damai, dapat menerima perbedaan, budaya sebagai berkah daripada bencana, dan melakukan upaya damai dengan mereduksi perilaku agresif,serta mencegah terjadinya konflik yang dapat merusak peradaban dengan cara menciptakan forum-forum dialog, untuk mencapai kesepahaman.Secara annum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalmn dan menjelaskan tentang perilaku komunikasi antarumat berbeda agama dalam upaya menciptakan kerukunan hidup beragama. Teori yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menielaskan hal tersebut adalah teori tindakan sosial, teori interaksi simbolik, teori sikap sosial, komunikasi (kelompok dan Interpersonal dan teori akomodasi.Pendekatan yang dijadikan acuan sebagai salah satu acuan dalam menganalisis masalah sikap sosial antarumat berbeda agama dalam upaya menciptakan kerukunan hidup antarumat berbeda agar adalah teori tindakan sosial (social action). Sebagaimana dikemukakan oleh Max Weber bahwa "tindakan sosial meliputi semua perilaku manusia ketika dan sejauh individu memberikan suatu makna subyektif terhadap perilaku tersebut" (Mulyana, 2001:61). "Tindakan bermakna sosial, sejauh berdasarkan makna subjektifnya yang diberikan oleh individu atau individu-individu dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan diorientasikan dalam penampilannya " (Ritzei: 1992:43-44), Bertolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antarhubungan sosial, Weber mengemukakan lima ciri pokok yang menjadi sasaran penelitian, yakni: 1) Tindakan manusia, yang menitrut si pelaku, mengandung makna subyektif; melipuli berbagai tindakan nyata. 2) Tindakan dalam hal ini dappat merupakan tindakan terbuka dan tersembunyi serta bersifat subyektif 3) Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam. 4) Tindakan itu diarahkan kepada individu atau kepada bebera individu. 5) Tindakan itu memperhatikan tindakan orang, lain dan diarahkan kepada orang lain(Ritzer,1992:45).

Copyrights © 2010